Manila, Kembarannya Kota Jakarta

Must read

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Kota Manila, Filipina tak banyak dilirik wisatawan dibanding beberapa kota di Asia Tenggara lainnya. Kondisi macetnya seperti Jakarta, dengan suasana lebih kuno, gersang, tak terawat, tapi menantang untuk dijelajahi.

Sama seperti Jakarta, sering terjadi kemacetan di beberapa ruas jalanan, bahkan kemacetan pun masih terjadi di jalan tol layang untuk menuju ke kawasan Makati City.

Suasana kota Manila
Suasana kota Manila

Dilansir dari Detik, Senin (26/5/2014), di Filipina kendaraan melaju di sebelah kanan, berkebalikan dengan Indonesia. Masih banyak mobil-mobil keluaran awal 2000 yang melaju di jalanan Manila. Bus-bus umum juga tampak lawas. Namun, Filipina telah selangkah lebih maju dengan memiliki sistem MRT yang terhubung dengan pusat kota. MRT di Filipina memang sudah ada sejak 1984 dan menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Ada 31 stasiun mencakup 31 km dan sedang terus berkembang. MRT di Manila mayoritas layang dan hanya satu yang berada di bawah tanah.

Kemacetan di Manila, sama seperti di Jakarta
Kemacetan di Manila, sama seperti di Jakarta

Selain MRT, ada satu alat transportasi yang menjadi icon Filipina yaitu Jeepney, bekas jeep yang bagian belakangnya dipanjangkan untuk mengangkut penumpang. Jeepney dengan berpenumpang penuh, masih banyak berlalu lalang di jalanan kota Manila.

Menyeberang di zebra cross kota Manila juga harus ekstra hati-hati, karena pengendara di sana tak disiplin, seperti halnya Jakarta. Sejumlah taman kota terlihat tak terawat. Tanaman-tanamannya kering bahkan mati. Trotoar, pembatas jalan, dan jembatan penyeberangan tampak usang karena sepertinya lama tak tersentuh perbaikan. Selain itu, tata kota Manila juga mirip di Jakarta. Di beberapa titik kumuh, di beberapa titik lainnya tampak berkelas dan rapi.

Kemacetan di Manila, sama seperti di Jakarta
Kemacetan di Manila, sama seperti di Jakarta

Kota besar biasanya identik dengan adanya mal, begitu pula halnya di Manila. Mal-mal terdapat di kota Makati. Makati memang menjadi pusat perekonomian Filipina. Di sana terdapat Ayala Evenue yang bisa dikatakan sebagai pusat gaulnya warga Manila. Mal-mal di sana hanya buka sampai pukul 21.00 di hari kerja. Baru pada akhir pekan, mereka tutup lebih malam. Siapa di antara Anda yang ingin berlibur ke Manila? (tom)

Latest article