Don't be Captious

spot_img

STORY: Berduka, Pria Ini Lintasi Afrika dengan Sepeda

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Orang-orang melakukan perjalanan panjang melintasi negara dengan alasan yang bermacam-macam. Beberapa di antaranya melakukan perjalanan lintas negara itu hanya untuk bersenang-senang atau ingin mendapatkan pengalaman baru. Tapi bagi Derek Cullen, keputusannya untuk melintasi Afrika berawal dari sebuah kisah duka yang dialaminya. Ia pun memilih cara yang berbeda untuk melintasi benua ini, yaitu dengan bersepeda. Seperti apa kisahnya?

Dilansir dari Daily Mail, Senin (7/7/2014), duka yang dialami Derek bermula ketika kedua orangtuanya meninggal akibat kanker beberapa tahun yang lalu. Pria berusia 32 tahun ini pun menyadari betapa singkatnya hidup ini, apalagi jika hidup ini hanya diisi dengan rasa takut dan cemas. “Saya kehilangan kedua orang tua saya beberapa tahun yang lalu. Dan saat itulah saya menyadari betapa singkatnya hidup ini,” ujar Derek.

Duka tersebut kemudian membuat Derek memutuskan untuk melintasi Afrika dengan sepeda miliknya sekaligus menggalang dana untuk yayasan kanker anak. Ide menjelajah Afrika sambil mengayuh sepeda datang karena ia ingin melihat benua Afrika secara detail. Selain itu, bersepeda tampaknya adalah cara yang paling mudah dan sederhana baginya.

Derek memulai perjalanannya melintasi Afrika pada bulan November 2013. Perjalanan ia awali dari Stranfontein, Cape Town yang terletak di salah satu kota paling terkenal di Afrika Selatan, False Bay. Beberapa negara telah ia lewati seperti Zambia, Malawi, Kenya, dan Tanzania. Dan, demi keselamatannya ia pun tak melintasi daerah konflik Angola dan Botswana.

Dalam perjalanan melintasi Afrika ini, banyak hambatan yang Derek alami. Mulai dari faktor cuaca dan bahasa. Karena hambatan bahasa, Derek merasa sangat kesulitan untuk membuat percakapan dengan penduduk lokal. Meski demikian, Derek mengaku menikmati perjalanannya itu. Bahkan dalam suatu kesempatan Derek sempat bercanda dengan mengatakan kepada penduduk lokal kalau dirinya kehabisan solar, padahal dirinya hanya menggunakan sepeda.

“Saya menganggap perjalanan ini sebagai lompatan untuk petualangan yang lebih jauh dan memotivasi orang lain untuk mulai melakukan perubahan yang takut untuk saya buat seorang diri,” ungkap Derek.

Semoga perjalanan Derek melintasi Afrika ini bisa memotivasi kita semua untuk melakukan perbuahan berarti dalam kehidupan kita. (tom)

Latest article