Janah
Cerita ini berawal dari prayer room (ruangan sholat) di University of Southampton, United Kingdom (Inggris). University of Southampton merupakan universitas terbesar di kota tersebut.
Suatu hari menjelang sholat maghrib, di antara jamaah yang hadir ada dua gadis kecil berparas cantik. Sekilas dua gadis ini terlihat biasa saja, layaknya gadis kecil yang akan ikut sholat, mereka tidak selalu terlihat serius, sering mereka juga bermain atau sekedar bercanda di dalam ruangan.
Dilansir hidayatullah.com, Selasa (8/7/2014) sosok kedua gadis kecil itu berkulit kuning dan rambut kecoklatan. Setiap hari, keduanya pun selalu melaksanakan sholat berjamaah di prayer room. Untuk pergi ke prayer room bagi gadis kecil seusia mereka sudah merupakan perjuangan berat karena harus melawan dingin.
Dua gadis tersebut bernama Jamine (11 tahun) dan Jade (12 (tahun), mereka berdua bersahabat di sekolah. Mereka adalah gadis kecil Inggris asli (native girls) dan berasal dari keluarga non Muslim. Orangtua mereka bukanlah seorang muslim, bahkan tidak ada seorang pun dari keluarga besar mereka yang memeluk agama Islam.
Tidak seperti layaknya anak-anak di Indonesia yang mengenal Islam karena orangtua atau keluarga mereka, rupanya Islam sudah menyentuh hati mereka tanpa dorongan siapapun dari keluarga mereka.
Ternyata, ketertarikan mereka berawal ketika melihat salah seorang teman sekolah mereka yang berasal dari Pakistan sedang melaksanakan sholat. Akibat sering melihat teman mereka yang berasal dari Pakistan sedang sholat membuat dua gadis cilik ini penasaran.
Dari rasa penasaran itulah kemudian timbul ketertarikan mereka berdua terhadap Islam. Beruntung mereka tinggal di sekitar kampus sehingga mereka dapat mencari informasi dan memberanikan diri untuk mengunjungi di prayer room kampus.
Pada awalnya mereka hanya bermain saja, namun tak perlu menunggu waktu lama sampai akhirnya mereka tertarik untuk ikut sholat berjamaah juga. Meski awalnya malu-malu dan tidak suka menjadi perhatian dan sorotan jamaah putri di prayer room, saat ini mereka sudah mulai bisa menerima kehadiran dan bergabung dengan jamaah putri yang lain. (nha)
