Siapa yang tidak mengenal kuliner yang satu ini, walaupun berasal dari India, martabak nampaknya sudah sangat melekat dengan lidah orang Indonesia. Rasanya yang gurih dan lezat membuat anak-anak hingga dewasa menyukai kuliner yang satu ini. Penjual martabak pun dapat dengan mudah ditemukan di pinggir jalan raya. Ada dua jenis martabak yang dijual di Indonesia yakni martabak manis dan martabak telur.
Martabak telur umumnya menggunakan telur bebek atau telur ayam sebagai bahan dasarnya. Setelah itu diberi isian berupa cincangan daging sapi dan irisan daun bawang dan diberi berbagai macam bumbu sehingga menciptakan rasa gurih yang nikmat saat disantap.
Seperti yang dikutip dari solopos.com (Selasa, 22/7/2014), ada seorang penjual martabak yang mengkreasikan menu baru dalam pembuatan martabak yakni martabak seafood. Warung Martabak Murgondo Roso yang terletak di jembatan joyotakan, Solo ini menciptakan ide baru dengan memasukan berbagai bahan seafood ke dalam martabak yang dibuatnya.
Bahan isian seafod yang digunakan oleh Andrey, sang pemilik Warung Martabak Murgondo Roso itu memasukan bahan seafood seperti udang, cumi-cumi, dan ikan jabal ke dalam martabak. Andrey mengaku kreasinya ini bermula dari sekadar coba-coba.
â??Setelah jadi, saya rasakan ternyata enak. Akhirnya sejak saat itu saya masukkan martabak seafood di daftar menu,â? ucap Andrey.
Harga untuk satu porsi martabak seafood Warung Margun Roso itu pun cukup terjangkau yakni berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 25.000, harga tergantung dari isian yang dipilih.
Menu seafood dalam martabak tentunya menjadi inovasi baru bagi sejumlah pengusaha martabak yang sebelumnya hanya menjual martabak denagn isian daging cincang saja. Tentunya juga menjadi hal yang baru bagi penikmat martabak yang belum pernah merasakan martabak yang berisikan udang dan cumi-cumi di dalamnya. Penasaran ingin mencicipinya?(dea)