Tradisi yang Harus Dijalani Wanita di Berbagai Suku

Setiap negara, setiap kebudayaan, dan setiap suku memiliki tradisi masing-masing. Banyak di antaranya yang asing bagi orang-orang di luar kebudayaan itu sendiri, bahkan mungkin ada yang terdengar tak masuk akal, ekstrem dan kejam. Berikut adalah beberapa tradisi yang harus dijalani wanita di berbagai suku, dilansir dari Listverse dan Ranker, Kamis (14/8/2014).

1. Penyayatan Perut

Etnis Tiv yang tinggal di Nigeria memiliki ritual menyakitkan yang harus dilakukan para wanita untuk inisiasi menuju kedewasaan. Begitu mendapatkan haid, gadis-gadis suku Tiv harus menjalani ritual penyayatan perut. Untuk menandai kedewasaan, perut gadis yang baru mendapat haid tersebut disayat dengan beberapa torehan luka berbentuk garis memanjang.

2. Berendam di Laut Saat Haid

Suku pribumi Nootka yang mendiami wilayah di Kepulauan Vancouver juga punya ritual menyakitkan yang harus dijalani para gadis yang baru memasuki kedewasaan. Gadis yang mendapatkan haid untuk pertama kalinya atau ‘menarche’ menurut istilah suku tersebut, gadis tersebut harus menjalani semacam ujian fisik untuk membuktikan ketahanannya sebagai seorang wanita. Salah seorang tetua wanita dari suku tersebut akan membawa si gadis ke laut dan kemudian meninggalkannya di sana. Gadis itu harus berendam di tengah air laut dalam keadaan telanjang (dan dalam keadaan haid) selama beberapa hari untuk menguji kekuatan fisiknya.

3. Dibakar dan Digigit Semut Beracun

Para wanita dari Suku Carib yang berasal dari daerah Suriname begitu sudah mendapatkan haid untuk pertama kalinya, maka mereka harus menjalani rangkaian ritual di mana ia akan mendapatkan luka bakar serius dan tersengat racun. Mula-mula si gadis dipaksa untuk memegang gumpalan kapas yang terbakar, sehingga tangan mereka melepuh karena terbakar. Dan mereka harus menahan rasa sakit itu sampai waktu yang ditentukan, karena ritual ini merupakan bagian dari ujian sebagai seorang wanita dewasa.

4. Lari Saat Haid

Tradisi ini berasal dari suku Navajo, sebuah suku pribumi yang berasal dari Amerika bagian utara dan suku pribumi Indian Apache. Begitu mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya, perempuan dari suku Navajo dan Apache harus mengikuti sebuah lomba lari. Dan untuk itu mereka harus mengenakan pakaian tradisional dari kulit rusa yang berat. Selama empat hari berturut-turut gadis ini (dalam keadaan haid) harus harus bangun saat matahari terbit dan berlari menuju arah datangnya matahari terbit. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

STORY: Whulandari Herman, Putri Indonesia yang Sukses Berbisnis

Putus Cinta Sebabkan Kematian?