Jangan menilai buku dari sampulnya mungkin merupakan sebuah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sosok pria yang bernama Mark Bustos. Meskipun terlihat sangar, dirinya terbukti berhati lembut.
Mark adalah seorang penata rambut dari New York yang menghabiskan akhir pekannya dengan memberi layanan potong rambut gratis bagi para tunawisma. Kisahnya pun menjadi perbincangan hangat di dunia maya, ketika semua orang begitu tersentuh dengan kebaikan hatinya.
Mark yang berasal dari New York, Amerika Serikat dan ini bekerja di sebuah salon kelas atas dan mengisi waktu luangnya di hari Minggu dengan berkeliling kota untuk mencari para tunawisma yang membutuhkan bantuannya. Dilansir dari People Magazine, Senin (25/8/2014), dia akan mendekati tunawisma yang menurutnya perlu dicukur atau dipotong rambutnya dengan kalimat sederhana: “Saya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk Anda hari ini.”
Dalam sehari, dia menargetkan enam orang untuk dicukur atau dipotong rambutnya, dan usahanya ini sudah berlangsung sejak bulan Mei 2012. Semua bermula ketika dia melakukan perjalanan ke Filipina untuk mengunjungi keluarganya. Saat itu, dia menyewa kursi dari seorang tukang cukur lokal untuk memberikan potongan rambut gratis untuk anak-anak miskin di lingkungannya.
“Rasanya begitu menyenangkan,” kenangnya, “Dan saya memutuskan untuk membawa energi positif ini kembali ke NYC.”
Mark juga melakukan perjalanan ke Jamaika, Kosta Rika, dan Los Angeles untuk memberi layanan potong rambut gratis bagi mereka yang tidak mampu membayar untuk potongan rambut yang layak.
Mark selalu memberikan layanan potong rambut gratis di ruang terbuka, seperti sudut-sudut jalan dan trotoar, supaya masyarakat dapat melihatnya dan mendapatkan inspirasi untuk berbuat baik kepada mereka yang kurang beruntung.
Jadi kesimpulannya, mereka yang terlihat sangar terkadang punya hati yang lebih lembut daripada mereka yang terlihat bak malaikat. Kebaikan hati letaknya di dalam diri, bukan dari sampul diri. (tom)