Sudah menjadi hal yang wajar jika seseorang menulis dengan menggunakan tangan. Meski begitu, ada pula seseorang di dunia ini yang tak memiliki tangan dan terpaksa harus menulis dengan anggota tubuh lain seperti kaki.
Namun, apa jadinya jika ada orang yang menulis dengan kelopak mata ya? Terdengar mustahil memang, tapi ini justru kisah nyata yang dialami oleh pria bernama Jean Dominique Bauby. Pria yang berprofesi sebagai pimpinan redaksi majalah Elle ini bisa menunjukkan hal terbesar yang belum pernah dimiliki orang lain.
Dalam menulis perjalanan hidupnya di sebuah buku, Jean berupaya agar tulisannya dapat selesai dan bisa dibaca oleh semua orang. Alhasil, buku itu pun sukses dirampungkan Jean. Namun, Jean justru meninggal dunia pasca perilisan buku tersebut.
Pada tahun 1995 silam, Jean terjangkit penyakit stroke. Lantaran penyakit ini, seluruh anggota tubuh Jean pun lumpuh total. Meski masih berpikir dengan jernih, namun Jean sama sekali tidak bisa berbicara maupun menggerakan tubuhnya.
Satu-satunya otot yang masih dapat bekerja adalah kelopak mata kirinya. Mau tak mau Jean pun memilih kelopak matanya sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dengan orang lain. Cara Jean menulis buku cukup unik, ia hanya berkedip saat orang lain menunjukkan huruf demi huruf yang akan dipilihnya sebagai kosa kata.
Jean meninggal dunia pada tahun 1996 saat usia 45 tahun. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Jean pun sudah menyelesaikan tulisan pada buku yang berjudul Le Scaphandre et le Papillon (The Bubble and the Butterfly).
Begitu mengharukan sekali cerita dari Jean. Kisah nyata yang dialami Jean ini dapat memberi pelajaran terpenting dalam hidup kita sebagai manusia. Meskipun manusia memiliki kekurangan dalam dirinya, jangan pernah berputus atas maupun berkecil hati dalam menjalani hidup. (nha)