STORY: Pasca Ayah Meninggal, Hidupku Jadi Sengsara

Ini adalah kisah nyata yang dialami oleh pria bernama Raymond Mahulette. Sejak usia 13 tahun, Raymond harus menelan kekecewaan mendalam pasca ayahnya dibunuh oleh saudaranya sendiri.

Menyadari bahwa sang ayah dihabisi oleh saudaranya, Raymond pun hanya bisa menangis. Meninggalnya ayah Raymond lantaran mengalami hantaman senjata tajam yang di bagian kepala hingga tubuhnya.

â??Perasaan saya sudah gelap, nggak akan jadi apa-apa di masa depan. Karena selama ini yang saya tahu bahwa bapak saya pegang kendala untuk semua usaha yang ada. Dan kalau beliau tidak ada siapa yang urus semua itu,â? terang Raymond, seperti dilansir Jawaban.com, Jumat (10/10/2014).

Pasca ayahnya meninggal, Raymond pun selalu memikirkan masa depannya kelak. Ia menyadari bukan perkara mudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Namun, suatu hari Raymond mendapat tawaran menggiurkan dari salah satu orang.

Ia pun ditawari tinggal bersama dengan keluarga di Belanda. â??Saya berpikir kalau sempat jadi ke Belanda, enak sekali. Hidup di Belanda mungkin lambat laun semua dendam bisa hilang. Jadi saya sudah mulai berpikir bahwa biarlah harapan ini jadi kenyataan, saya akan sampai ke sana,â? paparnya.

Ternyata, impian Raymond untuk tinggal di Belanda harus gagal. Merasa kesal karena telah dibohongi, timbul niat Raymond untuk melalukan hal jahat. Untuk melanjutkan sekolahnya, Raymond pun ditawari tinggal di rumah seorang wanita yang mau membiayai sekolahnya.

Saat itulah Raymond mengalami kehidupan yang tergolong sengsara dan serba kekukarang dalam segi materi. â??Apa yang saya harus kerjakan saya kerjakan dulu, karena di Ambon dulu saya dimanja. Karena semua fasilitas ada, ada orang banyak bantu di rumah,â? tandasnya.

Raymond pun tak bisa melupakan begitu saja dendam yang ia miliki kepada orang yang telah membunuh ayahnya. Namun, kondisi itu sirna atas izin Tuhan yang menyadarkan Raymond kembali ke jalan yang lurus. Akhirnya, Raymond memulai hidup yang terbebas dari rasa dendam. Bahkan, ia pun melakukan pengampunan kepada Tuhan.

â??Ketika pengampunan itu dilepaskan, air mata, kebahagiaan, kelegaan, ada kelepasan surgawi, ada sukacita besar. Ini pekerjaan Tuhan, ini pekerjaan Roh kudus, ini pekerjaan firman yang benihnya sudah ditanamkanâ?. tutup Raymond. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Nikmatnya Gorengan Tanpa Minyak di Ayam Goreng Pak Ndut

Ucapkan Perpisahan, Lay Dukung Luhan Hengkang dari EXO