Berlayar dengan Perahu Kertas Raksasa

Hutomo Dwi

Perahu yang terbuat dari kertas dan bisa mengapung di atas air, banyak dikagumi oleh anak-anak.  Hal itu menginspirasi beberapa insinyur asal Birmingham, Inggris dengan menciptakan origami perahu versi raksasa yang bisa membawa orang dewasa dan bisa digunakan untuk berlayar.

Seorang insinyur dari Tottenham UTC berhasil membuat perahu kertas raksasa dengan ukuran sangat mengagumkan. Memiliki panjang 3,6 meter, lebar 2 meter, serta berat hampir 100 kg, perahu ini sukses menyebrangi sebuah sungai di Southwark Boating. Tak ayal hal ini pun membuat banyak orang yang melihatnya terkagum-kagum.

Berbeda dengan perahu mainan yang dibuat menggunakan hanya selembar kertas biasa. Kali ini sang insinyur memilih kertas yang jauh lebih kuat dan tahan air dan ditambahkan dengan lem dan selotip agar kuat mengapung. Untuk membuat perahu kertas raksasa ini, dibutuhkan kertas berukuran 93 meter, 150 meter selotip, dan 10 liter lem.

Para insinyur memilih kertas yang lebih kuat dan tahan air. Sebab, kapal itu akan berada lebih lama di air daripada perahu mainan. Untuk memastikan perahu yang disebut dengan “The Origami Boat” itu tidak terbalik, kayu berjenis Meranti ditambahkan di bawah perahu. Sementara plastik polimer ditambahkan untuk keselamatan penumpangnya. Selain itu, sebuah kertas bergerigi di dasar perahu menciptakan sebuah platform yang cukup kuat bagi seseorang untuk berdiri di atasnya.

Perahu kertas, yang dirancang oleh sekelompok insinyur ini diluncurkan untuk mempromosikan The Big Bang Fair, yaitu perayaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kaum muda yang berlangsung di NEC, Birmingham, pada tanggal 11 sampai 14 Maret mendatang.

Morwenna Wilson, seorang insinyur pemenang penghargaan yang merupakan keturunan langsung Isambard Kingdom Brunel, tokoh insinyur ternama Inggris, didaulat sebagai orang yang berlayar perdana dengan perahu kertas tersebut.

Morwenna Wilson sedang berlayar menggunakan perahu kertas
Morwenna Wilson sedang berlayar menggunakan perahu kertas

Selama 2 jam perjalanan, kertasnya masih utuh meskipun dasar kapal mulai basah. Namun, tak seorang pun mengetahui, berapa lama kapal itu bisa berlayar di atas air.

Morwenna Wilson sendiri merasa bangga mendapat kehormatan berlayar dengan kapal kertas itu. “Teknik mendarah daging dalam keluargaku. Dengan ini aku ingin menunjukkan pada kaum muda bahwa karir di bidang itu membuka banyak peluang, juga petualangan,” kata dia seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (20/1/2015).

“Dari menciptakan perahu origami besar, membangun gedung pencakar langit baru, sampai mendesain pesawat terbang. Begitu banyak hal yang kita dapatkan.”

Morwenna Wilson saat ini bekerja sebagai seorang insinyur mekanik untuk Argent, sekaligus memimpin beberapa proyek besar di Stasiun King’s Cross London. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.