Selama ini, jika melihat barisan semut yang berjalan teratur di dinding mungkin kita sempat bertanya-tanya bagaimana caranya semut-semut tersebut bisa berinteraksi untuk dapat menghasilkan barisan rapi seperti yang biasa kita lihat.
Selama berpuluh-puluh tahun, para ilmuwan menganggap semua semut berkomunikasi dengan unsur feromon. Dengan feromon yang ditinggalkan sebagai jejak ini, seekor semut dapat mengikuti anggota koloninya yang lain. Namun, beberapa tahun lalu peneliti menemukan sebuah fakta baru tentang cara semut berinteraksi. Ternyata, cara serangga ini berkomunikasi tak jauh beda dari manusia, yaitu dengan berbicara.
Cara semut ‘berbicara’ tentu tak sama dengan cara kita biasa bercakap-cakap. Semut dewasa di beberapa genus seperti Myrmica menghasilkan bunyi-bunyian dengan cara menggosok-gosokkan bagian runcing yang terdapat di bagian abdomen ke salah satu kaki mereka. Dengan cara ini, ratu semut bisa memerintah pasukannya.
Hal ini pertama kali diketahui para peneliti dengan cara memasukkan mikrofon sebesar 4mm serta speaker ke sarang semut dan merekam suara yang dibuat oleh sang ratu semut. Kemudian, tim peneliti ini memainkan rekaman tersebut ke sekumpulan pasukan semut yang langsung menunjukkan kepatuhan begitu mendengar suara rekaman itu karena mengira rekaman tersebut adalah ratu mereka.
Namun, tak semua semut bisa berbicara. Semut-semut yang masih muda tidak bisa menghasilkan suara karena bagian-bagian runcingnya masih belum tumbuh. Selain itu, studi menunjukkan bahwa para semut tidak bereaksi dengan suara-suara lain, contoh suara yang dihasilkan manusia.
Fakta bahwa semut bisa berbicara sebenarnya sudah tertulis dari ribuan tahun yang lalu, tepatnya di kitab suci agama Islam, Alquran. Dikisahkan di surat An-nami di mana Nabi Sulaiman bisa bercakap-cakap dengan semut. Nabi Sulaiman memang diberi karunia dari Allah SWT untuk dapat mengerti bahasa binatang. Suatu hari, sang nabi dan rombongannya sedang melakukan perjalanan ke lembah Asgalan. Tiba-tiba saja, Nabi Sulaiman menyuruh agar rombongannya berhenti.
“Berhentilah sejenak, kita beri waktu kepada makhluk ALlah untuk menyelamatkan diri,” ucap beliau. Rombongannya pun bertanya-tanya kenapa Nabi Sulaiman menyuruh mereka berhenti. Ternyata, Nabi Sulaiman hendak menyuruh jutaan semut yang berada jauh di hadapan mereka berlindung agar tidak terinjak oleh rombongannya. Rupanya, beliau mengetahui keberadaan semut-semut itu dari dialog raja semut pada koloninya yang tak sengaja didengar Nabi Sulaiman.
Dari sinilah cara komunikasi semut yang sama-sama menggunakan suara sudah diketahui banyak umat muslim. Namun, baru akhir-akhir ini saja masyarakat luas mengetahui kemampuan semut ini. (alo)