Tak Memiliki Tubuh Sempurna, Dua Sahabat Ini Semangat Reboisasi Hutan

Anabel

Tak ada yang menginginkan untuk tak memiliki tumbuh sempurna. Tapi apa daya jika hal itu yang harus terjadi. Namun, tak memiliki tubuh sempurna bukan berarti harus pasrah dan meratapi nasib tanpa melakukan apapun.

Seperti yang dilansir dari elitedaily.com, hal inspiratif dihadirkan oleh dua orang sahabat asal China yang tak memiliki tubuh sempurna bernama Jia Wenqi dan Jia Haixia. Mereka berbuat kebaikan yang sangat bermanfaat bagi orang-orang disekelilingnya dengan tubuh yang tidak sempurna.

 

Mereka bukan berasal dari keluarga mampu dan mapan, yang kemudian bisa menolong sesama dengan mudah. Mereka justru berasal dari keluarga yang serba kekurangan, bahkan anggota tubuhpun kekurangan, tapi tanpa pamrih berjuang untuk menyelamatkan lingkugan.

Jia Wenqi, yang tak memiliki kedua tangan, dan sahabatnya Jia Hiaxia yang seorang tuna netra, selama hampir 10 tahun ini telah mengabdikan diri untuk menjaga hutan demi melindungi desanya dari ancaman banjir.

Mereka berdua bahu-membahu untuk melakukan penghijauan kembali hutan (reboisasi) dan menanam ratusan bahkan hingga ribuan pohon disalah satu hutan dekat desa mereka, desa Yeli, China.

Hal yang menggerakan hati mereka untuk melakukan tindakan tersebut adalah lantaran penebangan pohon secara liar yang dilakukan oleh orang-orang tak bertanggungjawab yang membuat alam menjadi tak terjaga.

Akhirnya kedua sahabat memikirkan cara untuk dapat menjaga alam dan melindungi desanya dari ancaman banjir. Kemudian merekapun memutuskan untuk melakukan penanaman pohon di hutan yang sudah tandus dan gersang itu.

Dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, mereka pergi ke hutan untuk menemukan lokasi yang tepat untuk melakukan penanaman pohon. Kini, pemerintah menyewa jasa mereka untuk merawat hutan dengan luas sekitar 8 hektar.

Kedua sahabat ini terlihat sangat akrab dan saling membantu. Jia Hiaxia bersedia untuk membawakan peralatan sahabatnya yang tidak memiliki tangan. Sedangkan Jia Wenqi dengan sabar dan hati-hati menuntun sahabatnya yang tidak bisa melihat.

Aden dan enon, mereka yang tidak memiliki tubuh sempurna saja dapat melakukan hal kebaikan yang memberikan manfaat luar biasa, mereka juga tolong-menolong dengan ikhlas tanpa pamrih. Kita harus bercermin, kebaikan apakah yang telah kita lakukan dengan tubuh sempurna yang Tuhan titipkan kepada kita? Semoga kisah ini juga menginspirasi kita semua untuk perduli terhadap alam dan lingkungan kita. (anb)

Anabel

Volume up, turn on the music~