Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Merbabu

Ardy Messi

Mendaki sepertinya saat ini tengah menjadi trend dikalangan remaja. Padahal mendaki perlu bekal yang matang, karena banyak aral melintang yang harus dilewati. Mendaki bukan sekedar mendapatkan foto diatas awan aja loh, tapi mengasah mental dan fisik. Kali ini tim jadiBerita bakal mengulas perjalanan pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Selo. Jalur yang paling diminati banyak pendaki, soalnya trek cukup mudah untuk dilalui. Pilihan jalur yang bisa kalian lewati ada 5 yaitu via wekas, selo, thekelan, kopeng chutel, dan yang terbaru adalah swating. Pemandangan yang disuguhkan melalui jalur selo juga cukup menyenangkan. Untuk bisa sampai ke basecamp selo, sebaiknya membawa kendaraan pribadi. Alasannya karena jalan melalui rumah warga ini terbilang cukup sempit jika dilalui kendaraan umum layaknya bus atau angkutan umum lain. Basecamp berada di desa Samiran, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Bila kesulitan mencari, jangan panic karena teknologi sudah berkembang pesat, tentu kenal dengan GPS kan? Manfaatin disaat â?? saat bingung mencari arah perjalanan.

Informasi Pendakian

Basecamp selo ini adalah rumah warga yang disulap menjadi tempat persinggahan untuk pendaki, disini tersedia makanan dan minuman tentunya harus membayar. Lalu kendaraan yang di bawa bisa dititipkan di lokasi parkir yang sudah disediakan. Biaya registrasi pendakian per orang dipungut sekitar 10 ribu rupiah saja. Pendaki juga diwajibkan untuk mengisi daftar pengunjung untuk keselamatan dan jika ada kecelakaan selama pendakian. Lalu waktu tempuh pendakian dari basecamp hingga puncak rata â?? rata sekitar 7 hingga 8 jam lamanya. Tim jadiBerita memulai perjalanan selepas shalat ashar, sekitar pukul 4 sore.

Proses Pendakian

Titik awal proses pendakian dimulai dari basecamp, melewati gapura Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Tim jadiBerita bersama para pendaki melakukan doa bersama supaya pendakian ini bermanfaat, lancar dan selamat sampai kerumah kembali. Trek awal yang menuntun perjalanan ini masih berupa jalan datar yang disekelilingi oleh hutan dengan tanjangan yang terhitung tidak curam. Setelah 50 menit berjalan, sampailah pada Pos 1 atau disebut Pos Dok Malang. Tempat yang pas untuk melakukan peristirahatan. Disinilah tempat kami berbagi cerita dengan pendaki lain, belajar saling mengenal atau sekedar saling sapa.

Lanjut perjalanan melewati tikungan macan, dimana banyak pohon yang telah tumbang. Sehingga mengharuskan kami untuk jongkok atau melompat, hal seru seperti inilah yang selalu membuat kami ingin kembali mendaki. Memasuki Pos 2, matahari semakin tenggelam dan sudah saatnya kami menyalakan headlamp sebagai penerang jalan. Kabut mulai mengikuti perjalanan dan rintik hujan ternyata turut menemani, tapi semangat masih membara untuk melanjutkan menuju Pos 3.

Semilir angin seolah menusuk hingga ke tulang, perjuangan keras kami akhirnya sampai ke Pos 3 atau sering disebut Pos Batu Tulis, inilah lokasi paling tepat untuk mendirikan tenda. Cuaca yang tidak bersahabat mengharuskan kami berhenti terlebih dahulu disini, jam menunjukkan pukul 19.30. Setelah tenda berdiri megah, segera kami memasuki tenda dan menata barang bawaan agar cukup untuk beristirahat. Menu makan malam yang kami buat berupa spaghetti dan mie rebus, teman makan paling enak dikala dingin. Selepas melakukan ibadah sholat isya, kami segera tidur agar esok hari bisa mendapatkan energi baru untuk melanjutkan pendakian menuju puncak.

Keramaian pagi membangunkan kami untuk segera menunaikan ibadah sholat subuh, dan bergegas keluar menyambut indahnya golden sunrise. Masyaallah, indah banget lho sob. Matahari seolah muncul diatas awan, berwarna kekuningan, dan ini waktu paling dinanti para pendaki. Yakin nih kalian yang baca artikel ini masih dirumah aja? Ayoo keluar dan nikmati indahnya alam Indonesia.

Menuju Puncak Tertinggi Merbabu

Tepat pukul 7 pagi kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Lokasi pertama yang harus kami lewati adalah Sabana 1, trek disinilah yang paling curam dan susah. Kami pun harus dibantu pendaki lain, merangkak naik perlahan â?? lahan. Kemiringan disini sekitar 70 derajat, benar â?? benar perjuangan yang menguji adrenalin. Setelah 30 menit akhirnya kami sampai di Sabana 1, lanjut ke Sabana 2 dengan alokasi waktu 1 jam saja. Perjalanan disini datar, maka dari itu banyak juga pendaki yang mendirikan tenda disini. Ditambah pemandangan pagi yaitu gagahnya Gunung Merapi.

Sesampainya di Sabana 2, terhampar banyak rumput tinggi yang menyejukkan pemandangan. Ah ternyata puncak masih 1,5 jam lagi rupanya. Trek semakin curam, namun puncak sudah tampak menyapa kami yang sedang berjuang mendaki. Akhirnya pukul 10 kami sampai di puncak Tringgulasi dengan ketinggian 3142 mdpl, salah satu puncak tertinggi Gunung Merbabu. Bak surge rasanya disini, kami benar â?? benar diatas awan. Setelah itu mencoba berjalan ke puncak Kentheng Songo yang dekat jaraknya hanya 15 menit jalan. Inilah puncak dari perjalanan kami, puncak yang membuat kami terlena dengan keindahan Sang Kuasa.

Tips mendaki merbabu

  1. Gunakan masker untuk menangkal debu atau panas matahari.
  2. Siapkan fisik yang sempurna
  3. Bawalah air minum minimal 2L
  4. Siapkan logistic dan bekal yang cukup
  5. Ajak teman yang sudah sering mendaki
  6. Berdoa saat akan mendaki maupun menuruni gunung

(jow)

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.
Floating Banner