5 Pasukan Elit Indonesia yang Ditakuti Dunia

Kehebatan dan kemampuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) telah dikenal dunia. Pasukan ini memiliki pengalaman bertempur dengan pasukan elite Inggris, Special Air Service (SAS) di pedalaman Kalimantan hingga pembebasan sandera pesawat Garuda di Thailand. Di balik nama besar Kopassus, masih banyak ada beberapa pasukan elit yang berada di bawah kendali ketiga matra TNI. Dilansir dari Merdekacom, Selasa (6/10/2015), berikut adalah 5 pasukan elit Indonesia yang ditakuti dunia.

1. Peleton Intai Tempur (Tontainpur)

Peleton Intai Tempur (Tontainpur) (Suara Netizen)
Peleton Intai Tempur (Tontainpur) (Suara Netizen)

Tontainpur merupakan pasukan elite yang berada di bawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Para anggotanya diambil dari kesatuan di bawah Kostrad, dan tidak semuanya bisa menjadi bagian dari pasukan ini. Sesuai namanya, para prajurit tak hanya dilatih untuk menguasai kemampuan darat saja, tapi juga laut dan udara. Seluruh latihan dilakukan di markas-markas pasukan elite yang dimiliki TNI, yakni latihan tempur di Gunung Sangga Buana, latihan intelijen/Sandha di Pusdik Passus, latihan teknik tempur bawah air di Satuan Pasukan Katak Armada RI Kawasan Barat dan latihan aplikasi latihan berganda di Situ Lembang.

2. Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)

Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) (Merdeka)
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) (Merdeka)

Denjaka merupakan pasukan elite di bawah garis komando Marinir TNI AL. Mereka yang menjadi bagian dari pasukan ini telah menjalani pelatihan yang sangat berat, setiap tahunnya hanya 50 orang yang lulus dari berbagai latihan. Sebagai calon prajurit Denjaka, setiap peserta tak cuma dituntut fisik yang prima, tapi juga kecerdasan yang tinggi. Syarat ini diberikan mengingat pasukan ini sering ditugaskan untuk melakukan penyusupan di daerah operasi secara individu maupun kelompok.

3. Satuan Bravo 90 (Sat Bravo-90)

Satuan Bravo 90 (Sat Bravo-90) (Suara Netizen)
Satuan Bravo 90 (Sat Bravo-90) (Suara Netizen)

Satuan Bravo 90 dibentuk tahun 1990 di Markas Korps Pasukan Khas TNI AU, Margahayu Bandung. Karena lahir di tubuh TNI AU, pasukan ini memiliki spesialisasi antiteror udara. Pasukan Bravo diseleksi dari anggota Korps Pasukan Khas TNI AU yang telah menyelesaikan pendidikan terjun dan komando. Hanya mereka yang lulusan terbaik bisa bergabung.

4. Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib)

Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) (Merdeka)
Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) (Merdeka)

Sama seperti Denjaka, Yontgaifib merupakan satuan elite Korps Marinir. Satuan ini sebelumnya dikenal dengan nama Komando Intai Para Amfibi (Kipam). Untuk menjadi bagian di dalamnya, setiap calon anggota harus memenuhi syarat mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun. Setelah lulus seleksi awal, latihan permulaan yang dilakukan adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km.

5. Batalyon Raiders TNI AD

Batalyon Raiders TNI AD (Suara Netizen)
Batalyon Raiders TNI AD (Suara Netizen)

Adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu yang punya ide membentuk pasukan elite di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Maka Ryamizard meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raiders. Sebagian personel Raiders dilatih kemampuan antiteror di Pusdik Passus milik Kopassus. Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat, lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut. Kemampuannya tiga kali pasukan infanteri biasa. (tom)

 

 

 

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Masih Balita, Tapi Tingginya Lebih dari 1 Meter

Bekasi Dulu Pernah Dikenal sebagai Kota Patriot