Tidak banyak yang tahu akan keberadaan Danau Ayamaru. Padahal keindahannya sangat memukau. Danau yang terletak di tanah Papua ini menjadi danau dengan air sebening kristal di pulau yang terkenal akan keelokan baharinya tersebut.
Meski tak sepopuler Labuan Cermin, di Kalimantan, tapi keindahan Danau Ayamaru tak terkalahkan. Danau ini bisa jadi surga yang yang belum terjamah. Terlebih lokasinya yang tersembunyi di wilayah Kepala Burung Papua, atau lebih dikenal sebagai Semenanjung Vogelkop, sekitar 170 kilometer dari selatan Kota Sorong.
Menariknya, Danau ini berada di hamparan karst (gamping atau kapur) yang dikenal sebagai Plato Ayamaru di ketinggian 280â??385 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Nama danau ini merupakan perpaduan dua kata aya (air) dan maru (danau). Nama yang sama juga disandang oleh kota terbesar di semenanjung ini, Ibu Kota Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.
Pasalnya, menurut warga lokal, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Sukarno pernah mengunjungi Kota Ayamaru Papua. Bahkan Bung Karno pernah menetap di sebuah rumah yang kemudian dijadikan cagar budaya. Hal tersebut karena sejak lama Ayamaru merupakan salah satu kota yang sudah berkembang sejak zaman penjajahan Belanda. Bukti tersebut dapat dilihat dari peninggalannya yang berupa sarana air bersih yang ada.
Danau seluas 980 hektar dan memiliki kedalaman sekitar 6 meter ini terdiri dari danau-danau mungil, yakni Jow, Semitu, dan Yate yang saling berhubungan membentuk kaskade di satu daerah aliran sungai (DAS) Ayamaru.
Hamparan perairan selagi musim hujan berubah menjadi kolam-kolam kecil dangkal saat kemarau. Hamparan daratan yang terbentuk di sebagian wilayah perairannya ditumbuhi flora semiakuatik.
Danau Ayamaru menjadi habitat ikan-ikan cantik Papua yang keberadaannya bersifat endemik dan sangat terbatas, seperti Ikan Pelangi Irian atau populer disebut Rainbow Fish.
Keistimewaan lain dari Danau Ayamaru, mengingat lokasinya yang terbilang bertetangga dengan wilayah Australia, setiap periode musim kering danau ini menjadi tempat singgah burung-burung migran terutama dari Australia. Tercatat empat jenis burung migran yang singgah di danau ini, Ephippiorhynchus asiaticus, Himantopus leucocephalus, Platalea regia, Threskiornis aethiopicus.
Tertarik mengunjunginya? Surga ini dapat kamu tempuh sekitar 7 jam dari Kota Sorong melalui perjalanan darat yang berliku dengan turunan serta tanjakan terjal. Sesampainya di sana, kamu akan merasakan surga yang menawan!
