Indonesia punya segala keunikan yang mampu menyihir masyarakat dunia. Tak hanya alamnya yang indah, desa-desa ini pun mampu menarik perhatian siapa pun yang hendak menjelajahi Indonesia.
Terlebih, kini orang-orang Indonesia semakin kreatif telah menjadikan desa atau kampung menjadi destinasi wisata yang menarik banyak wisatawan dalam dan luar negeri. Orang-orang kreatif ini pun lantas mengagas ide yang unik dan menjadikan kampung halaman mereka memiliki daya tarik untuk wisatawan dari berbagai daerah.
Seperti 5 kampung di Indonesia ini. Berkat tangan-tangan kreatif masyarakat Indonesia, kini tak hanya masyarakat Indonesia mengenal kampung mereka, masayarakat dunia pun semakin berminat melancong ke sana.
Di mana saja ya? Ini 5 kampung di Indonesia yang telah mendunia seperti dilansir dari Brilio.
Kampung Tridi, Malang
Malang memang terkenal dengan wisatanya yang beragam. Apalagi kota yang terletak di Jawa Timur ini telah memiliki destinasi wisata baru yang unik bernama Kampung Tridi alias 3 Dimensi yang berada di jalan Temenggungan Ledok RW 12, Kelurahan Kesatrian, Kota Malang.
Kampung ini penuh dengan hiasan mural yang keren menggunakan cat berwarna-warni dan aneka lukisan membentuk gambar tiga dimensi. Kini kampung tersebut telah menarik perhatian banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kampung Cyber Taman Sari, Yogyakarta
Tak kalah dari Malang, Yogyakarta pun punya satu kampung yang telah dikenal masyarakat dunia, namanya Kampung Cyber. Kampung ini bukan berisi teknologi canggih, namun seluruh warga di kampung ini sangat melek teknologi dan memiliki akses untuk berselancar di dunia maya.
Kampung Cyber yang digagas oleh Antonius Sasongko sejak tahun 2008 ini telah membuat seluruh warga di setiap rumahnya telah terhubung dengan koneksi internet menggunakan dana iuran bersama. Tanpa mengurangi interaksi sosial, Kampung Cyber ini akhirnya membuka mata warga akan dunia sehingga banyak dari mereka yang terinspirasi serta mulai menjalankan usahanya dengan memanfaatkan kecanggihan internet. Bahkan, pendiri situs Facebook, Mark Zuckerberg pun penasaran dan mengunjungi kampung unik ini.
Kampung Inggris, Pare
Kalau kampung yang satu ini, tentu kamu sudah tahu banget. Kampung Inggris berada di desa Pelem dan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kampung yang didirikin oleh Kalend Osen ini telah dijadikan rujukan para pelajar di Indonesia untuk belajar bahasa Inggris.
Saat memasuki kampung ini, jangan membayangkan banyak bule-bule bertebaran. Pemandangan di sepanjang jalan didominasi pengendara sepeda pancal, deretan warung menyediakan aneka menu, kafe, deretan toko, warung internet, dan lembaga kursus bahasa Inggris. Kini, alumnusnya tersebar hampir di semua mancanegara. Mereka menjadi TKI, mahasiswa, pelajar, diplomat, hingga pejabat.
Kampung Teletubbies, Yogyakarta
Yogyakarta pernah diguncang gempa yang cukup dahsyat pada 27 Mei 2006 lalu. Akibatnya, banyak rumah-rumah dan perkampungan yang hancur dan rata oleh tanah. Selain itu, banyak warga yang menjadi tuna wisma. Salah satunya di Dusun Ngelepen yang terletak di Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Tercatat, 71 rumah di dusun yang ada di kaki bukit ini nyaris tidak layak huni. LSM Wango (World Association of Non-Governmental Organizations) pun memberikan bantuan berupa uji pembuatan rumah dome yang mirip rumah suku eskimo untuk relokasi warga Ngelepen. Kini kompleks rumah dome dibangun sangat cantik dan mampu menarik perhatian masyarakat dunia.
Kampung Wadon, Ngawi
Jika Brasil punya Noiva do Cordeiro, desa yang isinya hanyalah para wanita, Indonesia punya kampung Wadon. Kampung yang satu ini memang sangat unik, para penghuninya hanya kaum hawa. Kampung Wadon yang terletak di Jati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini kabarnya kampung ini terancam punah karena jumlah warganya semakin sedikit dan banyak juga yang memilih untuk pindah ke tempat lain.
Kepercayaan yang sudah berlangsung turun-temurun di kampung ini bahwa laki-laki yang sudah menikah dengan warga Kampung Wadon akan sengsara jika tidak segera pergi dari sana. Sehingga pada akhirnya para laki-laki pun pindah tinggal di tempat lain. Meskipun kondisinya begitu, warga Kampung Wadon tetap hidup berdampingan dan damai. Kebanyakan dari mereka hidup dari penghasilan yang didapat dengan bercocok tanam di ladang.