Perkembangan industri teknologi saat ini tidak lepas dari dukungan anak muda berbakat serta memiliki ide dan inovasi unik. Umumnya, ide dan inovasi yang dihadirkan anak muda ini terinspirasi oleh permasalahan sosial yang ada di sekitarnya. Hal serupa dihadirkan sekelompok mahasiswa Indonesia, yang mengembangkan situs mesin pencarian bernama Geevv.com.
Selain sebagai mesin pencarian, Geevv juga mengusung misi sosial untuk mengumpulkan donasi yang akan disalurkannya kepada program terkait dengan permasalahan sosial.
Dilansir dari Teknopediacom, Jumat (11/11/2016), Geevv diinisiasi pada bulan Agustus 2016 oleh seorang mahasiswi Universitas Indonesia bernama Azka A. Silmi (21). Berawal dari minat terhadap isu sosial di kampus yang tersalurkan lewat Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat fakultas, Azka banyak mengikuti kegiatan yang membawanya dekat dengan masyarakat. Hingga akhirnya selesai kepengurusan, ia menghabiskan beberapa bulan di Komunitas Ciliwung Depok.
Tempat inilah yang mengenalkannya lebih dekat dengan alam dan masayarakat di sekitar Sungai Ciliwung. Arung sungai yang dilakukan membukanya pada kehidupan masayarakat pinggiran Sungai Ciliwung yang beberapa masih memprihatinkan. Namun, di tengah-tengah semua itu masih terdapat orang-orang seperti anggota Komunitas Ciliwung Depok yang berusaha untuk menciptakan perubahan.
Kondisi tersebut hanyalah sebagian kecil dari Indonesia. Ini yang mendorong Azka untuk membuat sebuah langkah kecil yang diharapkan dapat berdampak besar. Melihat kebiasaan melakukan pencarian di internet sudah menjadi gaya hidup. Azka ingin menjadikan pula tindakan untuk berbuat baik sebagai bagian dari gaya hidup. Dari situlah konsep search engine coba untuk dikawinkan dengan konsep berdonasi.
Untuk memperbesar dampak yang diberikan, Azka mengajak Andika Deni Prasetya (20) yang sebelumnya telah membangun sebuah social startup bernama AM Human Development sebagai co-founder dan membawahi Marketing & Social Division.
Konsep yang ditawarkan Geevv cukup sederhana. Sebagai pengguna, kita tidak perlu repot jika ingin mencari informasi ataupun berdonasi. Geevv memiliki fungsi dan mekanisme yang sama dengan search engine lain, dimana pengguna mengakses Geevv melalui https://geevv.com, dan mengetik kata kunci yang ingin dicari melalui search bar. Kemudian Geevv akan memberikan informasi yang dibutuhkan. Setiap iklan yang diklik ketika melakukan pencarian, akan menghasilkan penghasilan iklan bagi Geevv yang nantinya akan disalurkan kepada Mitra Program Sosial terpercaya untuk dikelola. Pengguna dapat mengetahui berapa jumlah donasi yang terkumpulkan lewat ikon kalkulator donasi yang ada di tampilan Geevv.
Dengan raksasa internet yang menguasai market search engine di Indonesia saat ini, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Azka dan Andika. Azka mengaku bahwa ia dan tim tidak berniat untuk menyaingi bahkan mengalahkan Google. Aska menyebut melihat potensi Indonesia sebagai salah satu negara pengguna internet terbesar di dunia, namun tidak memiliki mesin pencariannya sendiri. Hal berbeda ia dan tim temukan di negara pengguna internet terbesar lain seperti Jepang dan Rusia.
“Karena ternyata local search engine yang telah ada sebelumnya, itu ada yang shutdown dan nonaktif sekarang. Dan kebanyakan, setelah kita pelajari, kekurangannya adalah marketing, diferensiasi. Itu akhirnya kita memunculkan konsep sosial ini sebagai diferensiasi.” ujar Azka.
Geevv ingin meneruskan estafet perjuangan search engine lokal Indonesia yang sebelumnya sudah muncul di masa buble dot-com, seperti cangkok.com, findtoyou.com, tukangcari.com dan masih banyak lagi yang saat ini masih belum bisa cukup bersaing dengan search engine nonlokal lainnya. Belajar dari pengalaman search engine lokal tersebut, dengan diferensiasi yang dilakukan, Geevv optimis untuk mendapatkan setidaknya 2% dari market share search engine di Indonesia dalam waktu dua tahun. Angka ini diharapkan akan terus meningkat ke depannya untuk memperbesar dampak sosial yang ingin Geevv lakukan. (tom)