Kamu mungkin sering mendengar istilah darah biru, yang ditujukan untuk orang-orang kelas atas atau bangsawan. Namun dari mana asal istilah tersebut? Apakah bangsawan tersebut memang memiliki darah warna biru dibandingkan orang biasa yang memiliki darah berwarna merah?
Rupanya, bukan itu alasannya. Istilah darah biru ini memiliki dua versi kisah. Yang pertama istilah darah biru berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Sangre Azul. Zaman dulu, bangsa Spanyol merupakan keturunan dari bangsa Visigoth (suku asal Jerman). Istilah sangre azul merujuk pada keluarga kerajaan Spanyol dan para bangsawan. Hal ini dikarenakan fisik mereka. Kulit yang dimiliki oleh bangsawan Spanyol keturunan Visigoth itu dikatakan sangat putih, sehingga pembuluh darah yang berada di bawah kulitnya jelas terlihat. Pembuluh darah sendiri yang tampak pada tubuh biasanya berwarna biru.
Warna kulit bangsawan yang putih itu jelas berbeda dibandingkan dengan masyarakat kelas bawah yang kebanyakan memiliki kulit lebih hitam. Warna kulit yang lebih gelap membuat pembuluh darah pada masyarakat kelas bawah seperti petani yang lebih sering bekerja di bawah sinar matahari menjadi kurang jelas terlihat. Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.
Sementara versi kedua mengatakan bahwa darah biru merupakan julukan dari kaum tertindas terhadap orang-orang kaya. Pada zaman dulu (Jawa Dwipa), mayoritas orang yang sudah kaya dan mapan akan memiliki karakter congkak dan memperlakukan kaum di bawahnya (Sudra) dengan sewenang-wenang. Karena merasa tidak nyaman, ada seorang filsuf yang memiliki pengetahuan anatomi tubuh manusia. Setiap manusia memiliki darah, yang berwarna merah dan biru. Darah merah merupakan darah yang memiliki kandungan oksigen dan darah biru merupakan darah yang kadar oksigennya rendah.
Kaum Sudra sebagai kaum tertindas merasa muak, dengan perilaku kaum bangsawan yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Untuk menghina dan mencemooh kaum bangsawan tersebut, kaum Sudra (yang dipelopori filsuf) mempopulerkan julukan darah biru, yang berarti bahwa kandungan oksigen dalam aliran darah mereka rendah. Dalam hal ini, mereka memiliki kebiasaan hedonis dan sangat pemalas. Kerja mereka cuma memaki rakyat jelata, mereka jarang bergerak karena mereka telah terlena dengan kemewahan.
Begitulah awal mula istilah darah biru. Versi mana yang bakal kamu percayai sebagai sejarah awal mula istilah darah biru? (tom)