Kisah Kumis Hitler yang Legendaris

Hutomo Dwi

Salah satu “trademark” Nazi Jerman adalah bentuk kumis khas sang diktator Adolf Hitler. Gaya kumis “sikat gigi” itu sama terkenalnya dengan lambang swastika atau gaya rambut belah pinggir sang diktator. Dari situ, muncul pertanyaan mengapa Adolf Hitler memilih gaya kumis seperti itu?

Kisah awal kumis lucu itu muncul dalam sebuah mini seri “The World Wars” yang disiarkan saluran televisi History. Mini seri yang terdiri dari enam episode ini diawali dengan asal mula pecahnya Perang Dunia I (1914-1918). Salah seorang pelaku dalam perang besar tersebut adalah Adolf Hitler, yang kala itu merupakan anggota Angkatan Darat Jerman berpangkat kopral.

Saat itu, Hitler ternyata sudah berkumis. Namun, kumis sang diktator masa depan tersebut tak seperti yang kita ketahui secara umum, melainkan bentuk kumisnya tebal melintang, lengkap dengan ujungnya yang sedikit lancip.

Hitler saat masih menjadi kopral (Wikimedia)
Hitler saat masih menjadi kopral (Wikimedia)

Suatu hari, Hitler dan pasukan Jerman lainnya mendapatkan serangan senjata gas beracun dari pihak sekutu. Saat peluru gas itu jatuh di parit pertahanan Jerman, sang komandan memberikan perintah untuk segera mengenakan masker anti-gas.

Kontan saja semua prajurit, termasuk Hitler, cepat-cepat mengenakan masker jika tak ingin nyawa melayang akibat menghirup gas beracun. Namun, akibat kumisnya yang tebal melintang, masker yang dikenakan Hitler tak bisa menutup rapat. Alhasil, Hitler harus menahan napas hingga serangan gas itu berakhir.

Dari pengalaman yang hampir merenggut nyawa Hitler tersebut, Hitler akhirnya mencukur hampir sebagian besar kumisnya dan menyisakan sedikit di bagian tengah, seperti yang kita kenal saat ini. Sejak saat itu, Hitler mempertahankan gaya kumisnya yang unik tersebut.

Hitler (Thinkstock)
Hitler (Thinkstock)

Stephen David, produser eksekutif mini seri “The World Wars”, mengatakan, tim risetnya menemukan fakta bahwa Hitler sudah gemar memelihara kumis tebal melintang sebelum Perang Dunia I pecah. “Kami berusaha untuk serinci mungkin menampilkan fakta dalam mini seri ini,” kata David seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (10/12/2015).

Setelah Perang Dunia I berakhir, Hitler mempertahankan gaya kumisnya itu hingga dia merengkuh kekuasaan di Jerman pada 1930-an. Bahkan, gaya kumis unik itu menjadi salah satu ciri paling dikenal dari sosok diktator Adolf Hitler, hingga saat ini meskipun dirinya sudah tiada. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.