Berkunjung ke sebuah desa terpencil di Kalimantan Selatan, Anda dapat menemukan warga suku Dayak yang tinggal di Pegunungan. Mereka hidup dengan damai di daerah terpencil bernama Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Loksado berada di kawasan pegunungan Meratus.
Meratus sendiri merupakan wilayah yang telah lama didiami oleh suku asli Dayak Meratus. Mereka tinggal di rumah tradisional atau yang dikenal dengan Balai. Ada sekitar 43 balai yang terdapat di Loksado. Satu balai terdiri dari satu ruangan yang berukuran 3 meter hingga 4 meter. Satu balai bisa menampung hingga 10 keluarga.
Ada empat balai yang paling dikenal di Kecamatan Loksado yakni Balai Hambawang Masam, Balai Kacang Parang, Balai Haratai, dan Balai Adat Malaris.
Dikutip dari indonesia.travel (Sabtu, 25/10/2014), rumah tradisional ini biasa digunakan untuk ritual kepercayaan adat. Suku Dayak Meratus pun menganut kepercayaan Kaharingan yang berarti â??kehidupanâ?. Kepercayaan ini sudah dilakukan turun-menurun. Tak hanya Dayak Meratus, suku Dayak lainnya yang tinggal di Kalimantan pun menganut kepercayaan yang sama.
Pegunungan Meratus sebagai tempat tinggal pun memiliki kekayaan alam yang komplit. Pemandangan air terjun mengelilingi wilayah pegunungan. Air terjun yang bisa Anda kunjungi di Gunung Meratus antara lain, Air terjun Riam Hanai, Air terjun Pemandian Anggang, Air Terjun Kilat Api, Air terjun Haratai, Air Terjun Rampah Menjagan, dan Air terjun Tinggiran Hayam.
Selain air terjun, ada juga sumber air panas alami yakni Sumber Air Panas Tahuni. Disini Anda bisa menikmati hangatnya air sepuasnya sambil memandangi pemandangan hutan tropis yang indah.
Jika Anda ingin berkunjung ke Loksado, Anda bisa menginap di rumah-rumah warga, karena tidak tersedianya hotel ataupun villa. Anda bisa mengetahui dan mendalami langsung cara hidup suku Dayak Meratus.
Anda bisa mmemulai perjalanan dari Banjarmasin dengan waktu tempuh sekitar dua setengah jam.(dea)
