Kalkulator sudah menjadi benda yang akrab dengan kita. Tanpa adanya kalkulator, ibu rumah tangga akan kesulitan untuk menghitung jumlah uang belanja, atau murid-murid sekolah akan tidak bisa menjawab soal latihan. Kita harus berterima kasih pada sosok yang menemukan kalkulator ini. Siapa dia? Dia bernama Blaise Pascal. Berikut ini sejarahnya seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.
Blaise Pascal terlahir di Clermont-Ferrand, Prancis pada 19 Juni 1623. Ayahnya, Etienne Pascal, merupakan penasehat kerajaan yang kemudian diangkat sebagai presiden organisasi The Court of Aids di kota Clermont. Ibunya wafat saat ia berusia 3 tahun, meninggalkan ia dan dua saudara perempuannya, Gilberte dan Jacqueline.
Pada tahun 1631 keluarganya pindah ke Paris. Sejak usia 12 tahun, ia sudah biasa diajak ayahnya menghadiri perkumpulan diskusi matematik. Ayahnya mengajarinya ilmu bahasa, khususnya bahasa Latin dan Yunani, tapi tidak matematik. Ayahnya sengaja melewatkan pelajaran matematik kepada Pascal semata-mata untuk memancing rasa keingintahuan si anak. Pascal lantas terbiasa bereksperimen dengan bentuk-bentuk geometri, serta menemukan rumus-rumus geometri standar dan memberikan nama rumus tersebut dengan namanya sendiri.
Pada usia yang sama, Pascal berhasil menemukan mesin hitung pertama di dunia. Mesin hitung ini digunakan untuk membantu pekerjaan ayahnya yang bertugas menarik pajak di wilayah Auvergne, Prancis. Pada awalnya mesin hitung temuan Pascal tersebut diberi nama Pascaline. Alat hitung ini menggunakan roda penghitung yang digunakan untuk menjumlah bilangan. Dengan penemuan tersebut, Pascal mendapat pujian hingga ke seluruh Eropa, namun alat hitung tersebut sangat susah diperbaiki bila rusak dan hanya Pascal yang dapat memperbaikinya.
Alat hitung ciptaan Pascal ini mampu mengoperasikan penambahan, pengurangan dan pembagian dua bilangan sekaligus. Pascal mengutamakan metode re-zeroing untuk mesin hitung temuannya ini, sehingga ia dapat membuktikan bila mesin hitung ciptaannya tersebut dapat dioperasikan dan dapat berfungsi semuanya, sehingga membuktikan bila mesin hitung ini benar-benar berkualitas.
Meskipun temuannya itu menjadi buah bibir banyak orang, tetapi hal tersebut tidak lantas membuat Pascal menjadi kaya raya, karena pemerintah tidak menyambut baik akan temuan tersebut dan menganggap mesin hitung Pascaline tidak layak untuk diproduksi besar-besaran karena biaya produksi yang tinggi. Namun, Pascal mematenkan penemuannya tersebut setelah ada seorang tukang jam yang mencoba meniru membuat dan menjual kalkulator hitung buatan Pascal.
Sayangnya, meskipun Pascal cerdas namun ia memiliki kebiasaan buruk yaitu berjudi dan pesta, sehingga membuat ayahnya menjadi bangkrut. Pascal pun akhirnya berusaha menjual mesin hitung Pascaline kepada Ratu Christina dari Swedia, namun ditolak. Pada tahun 1651, sang ayah meninggal. Pascal mulai berhenti dari kebiasaan buruknya setelah bertemu dengan Gilberte, dan melakukan kolaborasi membuat teori probabilitas. Selain itu, Pascal juga menemukan prinsip kerja barometer, sistem kerja jam tangan, rumus segitiga Pascal, rumus geometri.
Mesin hitung ciptaan Pascal menjadi cikal bakal pengembangan mesin hitung serupa. Seorang matematikawan bernama Wilhem Leibniz, menilai bila mesin hitung tersebut memiliki banyak kekurangan karena hanya mengoperasikan pengurangan, penambahan dan pembagian saja. Pada tahun 1694, Leibniz mempelajari catatan dan gambar yang dibuat oleh Pascal untuk menyempurnakan alat hitung tersebut sehingga dapat memproses perkalian.
Selain itu Charles Xavier Thomas Colmar menemukan mesin hitung yang dapat mengoperasikan empat fungsi aritmatika dasar. Mesin hitung tersebut di beri nama Colmar. Ia bersama dengan Leibniz mengembangkan ide Pascal membangun era komputasi mekanika.
Pascal meninggal dunia di Paris, Prancis, pada 19 Agustus 1662, pada usia 39 tahun tanpa sebab yang jelas. (tom)