Sebagai Kepala Negara, seorang presiden tentu memiliki mobil dinas yang biasa disebut mobil kepresidenan. Kendaraan roda empat ini digunakan presiden untuk kegiatan resmi, penyambutan tamu negara maupun kegiatan lainnya.
Di Indonesia, mobil kepresidenan sejak zaman Sukarno hingga Joko Widodo terus mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Masing-masing mobil kepresidenan tersebut punya cerita tersendiri.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini 5 mobil kepresidenan paling canggih yang ditunggangi oleh Sukarno hingga Jokowi.
Buick-8.
Buick-8 merupakan kendaraan yang ditunggangi oleh Presiden Sukarno. Sebelum Buick-8 ini digunakan sebagai kendaraan dinas Presiden Sukarno, mobil ini adalah hasil rampasan dari penjajah Jepang. Mobil yang hanya diproduksi sebanyak 1.415 unit di dunia ini dikemas dengan mesin berkapasitas 5,2 liter.
Sukarno ternyata paham betul bahwa mobil ini merupakan mobil mewah dan paling canggih di Indonesia saat itu. Mobil spesial ini merupakan type Limited-8 yang dikeluarkan oleh Buick pada tahun 1939. Kapasistasnya sendiri adalah 320 ci atau 5.247 cc. Di setiap silindernya terdapat 8 silinder yang dapat menghasilkan tenaga hingga 141 hp pada kecepatan 3.600 rpm.
Mercedes-Benz 500 SEL.
Selama 32 tahun menjabat sebagai Presiden, Soeharto sempat beberapa kali mengganti mobil dinasnya. Salah satu yang paling canggih yaitu Mercedes-Benz 500SEL yang digunakan pada era 90-an.
Kecanggihan mobil yang diluncurkan pada 1987 itu diklaim memiliki kesamaan spesifikasi keamanan setaraf dengan mobil dinas Bill Clinton dan Ratu Elizabeth II. Mercedes-Benz 500SEL tunggangan Soeharto memiliki tipe mesin M117.963 dilengkapi delapan silinder berkapasitas 5.0L. Kecepatan maksimumnya mencapai 220 km/jam.
Beberapa fasilitas canggih diantaranya, kecepatan dan tingkat keamanan yang tinggi, adanya kaca anti peluru setebal tiga inci, beberapa sensor juga menempel pada mobil ini agar menjamin keselamatan Presiden Soeharto ketika berdinas. Tak hanya itu saja, mobil ini juga dilapisi baja dan platina hitam yang tahan terhadap serangan peluru, mortir, dan guncangan.
Mercedez Benz S600.
Seri Mercedes Benz rupanya menjadi pilihan para presiden di Indonesia. Bagaimana tidak, Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, hingga Megawati Soekarnoputri mempertahankan mobil buatan Jerman ini.
Tak hanya mengandalkan kecepatan, fitur keamanan mobil ini tak kalah canggih dengan mobil legendaris sebelumnya. Mulai body hingga kaca antipeluru sudah menempel di mobil ini. Spesifikasi mobil ini juga tidak kalah dengan tipe mobil kepresidenan sebelumnya, memiliki standar keamanan tinggi, bodi, dan kaca antipeluru serta standar keamanan lainnya. Keren, ya?
Mercedes Benz S600L.
Setelah kembali terpilih untuk yang ke-2 sebagai Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono mengganti mobil dinasnya dengan Mercedes Benz S600L model W221. Mobil keluaran tahun 2008 ini menjadi kendaraan yang memiliki sistem keamanan yang tinggi pada masanya. Bahkan, kendaraan ini diklaim tak kalah canggih dengan mobil dinas Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, Cadilac One.
Mobil tersebut dilapisi baja dengan tingkat resistensi Eropa B6/B7. Mercedes-Benz ini tahan terhadap senjata militer standar dan memberikan perlindungan terhadap fragmen yang muncul dari granat tangan, serta bahan peledak lainnya. Jadi mobil ini bisa tahan terhadap serpihan bom.
Mercedes-Menz S600L Pullman Guard.
Presiden Jokowi menggunakan mobil warisan dari SBY, yakni Mercedes Benz S600 Pullman Guard Limousine. Sejak menjabat, Jokowi terus menggunakan mobil ini hampir di setiap kegiatan.
Selain fitur keamanan standar militer, mobil ini juga didukung dengan ban run-flat, bahan bakar dan sistem pemadam kebakaran otomatis, sistem jendela canggih dan panic alarm system tambahan. Mobil ini bisa melaju hingga 201 km per jam. Tak hanya itu, mobil ini juga memiliki pengaturan udara segar dengan sistem kontrol untuk membuka kaca jendela secara elektronik. Dibekali dengan mesin 6.000 CC V12 dengan tenaga 525 daya kuda.
Sayang, kendati di lengkapi berbagai fasilitas canggih, namun mobil tersebut sempat mengalami mogok ditengah jalan saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kalimantan Barat. Mogoknya mobil buatan Jerman itu dianggap karena faktor usia mobil yang sudah memasuki tahun ke 10.