Menengok Megahnya Masjid ‘Soekarno’ di Rusia

Sukarno menjadi salah satu pemimpin Indonesia yang berhasil mendunia. Pemikiran dan kehebatan Sang Proklamator ini terdengar hingga Rusia. Masjid St. Petersburg adalah salah satu saksi bisu dari pengaruh Soekarno di bumi Rusia. Mengapa demikian?

Masjid yang didominasi warna biru ini sebenarnya bernama asli Jamul Muslimin, tetapi lebih sering dijuluki sebagai Blue Mosque atau Masjid Biru. Uniknya, sebagian orang yang mengetahui sejarahnya lebih sering menyebut masjid ini sebagai Masjid Soekarno.

 

visit-petersbug.ru

Blue Mosque ini memang sangat erat kaitannya dengan pengalaman religius Bung Karno. Melansir dari Detik, Bung Karno pertama kali mengunjungi Uni Soviet (sekarang Rusia) pada tahun 1956. Pada kunjungan pertamanya ke Soviet, Bung Karno mampir ke Kota Linengrad (sekarang Sankt Petersburg). Sampai kini Sankt Petersburt jadi salah satu kota terindah di Rusia.

Pada saat itu, bertepatan dengan kekuasaan Komunis Uni Soviet, di mana hampir seluruh masjid dan gereja di Rusia ditutup. Kala itu, ia melihat ada sebuah masjid indah di St Petersburg yang dijadikan gudang dan ditutup. Sementara itu, umat muslim di St. Petersburg kala itu menyewa apartemen untuk digunakan beribadah hingga pembangunan Masjid Agung St. Petersburg pada 1913.

 

beautifulmosque.com
alamy.com

Sukarno sedih melihat masjid termegah Eropa di luar Turki itu dijadikan gudang. Ketika itu, Bung Karno lalu meminta pada Pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Khrushchev, untuk mengembalikan fungsi masjid itu. Ajaibnya, dalam sepuluh hari usai kunjungannya, utusan Kremlin datang ke masjid itu dan mengatakan bahwa Masjid Agung St. Petersburg boleh difungsikan kembali sebagaimana mestinya. Meski Sukarno tak pernah membicarakan masjid itu kembali setelah pertemuannya dengan Khruschev, muslim St. Petersburg tak pernah melupakan jasanya dalam memfungsikan kembali masjid agung itu.

Masjid Biru itu dibangun pada dengan izin dari Tsar Nikolai II tahun 1907. Arsiteknya Nikolai Vasilyev sementara penyumbang dana terbesar adalah Emir Bukhara Said Abdoul Ahad. Vasilyev membangun Masjid dengan sangat indah. Dia memberi ornamen berwarna toska pada kubahnya. Inilah yang membuatnya disebut Masjid Biru. Masjid dibuka tahun 1913 dan saat itu menjadi masjid terbesar di Eropa.

pinterest

Sejak saat itu, Masjid Soekarno terus berdiri kokoh dan berfungsi maksimal di bawah pengelolaan komunitas muslim di St. Petersburg. Tahun 1980 masjid ini sempat direnovasi secara besar-besaran hingga bentuknya menjadi seperti sekarang. Beberapa Presiden Indonesia di era reformasi juga pernah mengunjungi masjid ini, antara lain Megawati pada tahun 2003 dan Soesilo Bambang Yudhoyono pada 2006 lalu.

Written by Linda

fun-writer. joy-reader!

5 Gebrakan Kece Ahok untuk Jakarta, Bukti Banyak Orang Cerdas di Indonesia

Sederet Karya Desainer Indonesia yang Mendunia