Inilah Sains di Balik Manfaat Puasa

Hutomo Dwi

Mungkin banyak yang belum menyadari bahwa puasa yang rutin dilakukan selama satu bulan selama bulan Ramadan, ternyata tidak hanya berguna untuk sekedar menjalankan syariat agama saja. Menurut serangkaian penelitian yang dilakukan secara seksama, dinyatakan bahwa terdapat beberapa sains dibalik puasa yang bermanfaat untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan. Berikut adalah beberapa sains di balik manfaat puasa, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

1. Mengontrol gula darah

Ilustrasi periksa gula darah (Alodokter)

Ketika berpuasa dan menjalankan aktivitas keseharian secara normal, berkurangnya asupan kalori akan memaksa otak untuk beradaptasi dengan cara memproduksi hormon katekolamin yang berakibat memaksimalkan kinerja pankreas dalam memproduksi hormon insulin yang lebih sensitif. Peningkatan sensitifitas hormon insulin akan mengoptimalkan penggunaan glukosa dalam darah sebagai sumber energi. Makin banyaknya kadar glukosa yang dibakar oleh tubuh akan membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah bagi penderita diabetes.

2. Meningkatkan sistem imunitas tubuh

Ilustrasi imunitas tubuh (Obatimunitas)

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi di Iran, diungkapkan bahwa saat berpuasa terjadi peningkatan sel T dalam limfosit yang berguna untuk menetralisir segala jenis racun ataupun zat berbahaya lain seperti radikal bebas yang bersifat toksin. Dengan meningkatnya sistem imunitas dalam tubuh akan berpengaruh juga terhadap proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh.

3. Mengontrol kolesterol

Ilustrasi kolesterol tinggi (Hariansehat)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli jantung ataupun cardiologist di Jakarta, diungkapkan bahwa puasa yang dilakukan dengan mengontrol asupan kalori, akan memaksimalkan kinerja hormon dalam memproduksi enzim pemecah lemak seperti trigliseril dan lipid sehingga mudah dimanfaatkan oleh tubuh ketika glukosa telah habis dipergunakan. Akibatnya tingkat kolesterol LDL dan trigliserilida akan mengalami penurunan sedangkan kolesterol HDL akan mengalami peningkatan. Kadar kolesterol yang terkontrol akan memperkecil resiko terjadinya sumbatan dalam pembuluh darah arteri pemicu stroke ataupun jantung koroner.

4. Mengurangi stres dan depresi

Ilustrasi psikologi (NTV)

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu anggota IDI pada tahun 1998, diungkapkan bahwa puasa bermanfaat untuk mengendalikan stres dan depresi atau dampak buruk psikologis dan emosional lain dengan cara pengendalian diri. Penurunan sistem metabolisme dalam tubuh pada saat berpuasa ini akan berdampak pada perilaku yang lebih terkendali dengan mengurangi kadar stressor dan mengendalikan tanda-tanda stres dan emosional yang berlebihan.

5. Mencegah Inflamasi

Inflamasi tangan (Dr. Henry Small)

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah seorang anggota himpunan dokter spesialis penyakit dalam, disimpulkan bahwa melakukan puasa dengan mengontrol asupan kalori harian, ternyata juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya inflamasi ataupun peradangan pada gangguan pembuluh darah arteri di jantung. Sebagian besar penyakit jantung disebabkan oleh terjadinya inflamasi pada pembuluh darah arteri di jantung.

6. Mengobati Alzheimer

Ilustrasi Alzheimer (Ignisnatura)

Puasa dapat mencegah dan memperkecil resiko terjadinya penyakit kepikunan atau alzheimer yang disebabkan terjadinya inflamasi ataupun gangguan sistem peredaran darah otak. Menurut pendapat salah seorang pakar kesehatan Rusia, dr. Yuri Nikolai, dikatakan bahwa puasa yang dilakukan secara rutin dengan mengontrol asupan karbohidrat dan nutrisi lain pemicu proses protektif di otak, sama dengan mendapatkan efek tambahan ketika melakukan pengobatan alzheimer. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.