Selama ini pemberian nama oleh orang tua terhadap anaknya biasa punya makna. Tak terkecuali karyawan Rumah Makan (RM) Puti Buana yang ada di Simpang Tiga, Pekanbaru ini. Saat menghidangkan makanan, dari badge namanya jelas tertulis Januari Televisi. Ketika ditanyakan apakah nama tertulis itu nama alias atau sebenarnya. Pelayan ini pun mengakui dan nama itu adalah pemberian orang tuanya.
Menurut Januari Televisi, nama tersebut memiliki arti sejarah. Dimana ketika dirinya dilahirkan pada 1 Januari 1988 silam di Koto Kandis, Pesisir Selatan Sumatera Barat, saat itulah televisi hitam putih kali pertama masuk di daerahnya.

Sejarah ini lalu kemudian diabadikan orang tuanya menjadi nama anak yang baru dilahirkan saat itu. “Adek beradik kami namanya semua punya arti. Apa kejadian saat itu, nanti dijadikan nama oleh orang tua saya,” kata Januari Televisi seperti dikutip dari Riauterkinicom, Senin (10/7/2017).
Televisi mengaku menyadari dengan nama uniknya yang diberikan kepadanya. Karena mulai dari SD, SMP dan SMA mulai guru sampai teman sejawatnya juga selalu bertanya soal namanya. “Saya sudah biasa ditanya. Waktu guru dan teman sekolah juga banyak bertanya soal arti namanya,” ujar Televisi, disela-sela kesibukannya melayani tamu yang ingin makan di sana.
Beberapa saudara kandung Televisi juga memiliki makna yang disesuaikan tahun kelahiran. Misalnya, adiknya yang lahir pada 1997 lalu diberi nama oleh orang tuanya Rizal Krismon, yang berarti krisis moneter yang saat itu mulai melanda Indonesia. Ada juga saudaranya bernama Ii Sumirat yang ketika lahir pas bertepatan dengan Isra Mikraj. “Begitulah bang orang tua saya memberikan nama, saya tak ada masalah, mungkin orang tua saya mau mengenang sejaran melalui nama anak-anaknya seperti saya ini,” ujar Televisi lagi.

Selain Televisi, di antara Pejabat Pemerintah Provinsi Riau yang saat ini menjabat sebagai Asisten II Setdaprov Riau, Masperi juga rupanya memiliki nama yang berkaitan dengan kondisi ketika dirinya dilahirkan. Masperi berarti Masa Penumpasan PRRI. Menurutnya, dirinya yang dilahirkan di Rokan Hulu berkisar antara tahun 1959 atau 1960. Pada tahun-tahun ini adalah bertepatan saat penumpasan PRRI di Sumatera Barat. (tom)