Masih ingat kebun bunga Amarilis yang sempat jadi perbincangan oleh netizen pada tahun 2015? Saat itu kebun bunga yang indah itu hancur lebur gara-gara ulah pengunjung yang berswafoto alias selfie. Taman yang berada di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta tersebut kini sudah mulai terlihat indah. Hamparan bunga Amarilis yang ada di sana mulai bermekaran.
Meskipun belum musimnya, bunga Amarilis di kebun Sukadi (46) ini sudah banyak yang mekar dan nampak seperti hamparan karpet berwarna orange. Sukadi menuturkan dirinya menanam kurang lebih 500 ribu umbi bunga Amarilis. Dari satu umbi ini, biasanya tumbuh dua sampai tiga batang.
Sukadi mengatakan bunga Amarilis yang ditanam di perakarangan miliknya sempat tidak mekar pada 2016 lalu. Selain disebabkan cuaca, banyaknya pengunjung yang memadati kebunnya pada 2015 lalu juga menyebabkan pertumbuhan bunga terganggu. â??2016 kemarin tidak berbunga. Tapi sekarang berbunga lebih awal. Padahal kalau secara alaminya itu berbunga setahun sekali saat November. Ini baru Juli tapi sudah mekar, biasanya nanti November bisa mekar lagi,â? kata dia seperti dikutip dari Soloposcom, Rabu (19/7/2017).
Dia menceritakan taman bunga tersebut sebenarnya hanya berupa pekarangan miliknya. Namun ternyata, taman bunga ini menarik perhatian wisatawan. Taman ini luasnya sekitar 3 ribu meter persegi. Sukadi yang sudah mulai membudidayakan Amarillis sejak 2002 ini mengaku awalnya tanaman ini hanya gulma. Lalu dia meminta ke tetangga untuk ditanam sebagai upaya melestarikan. “Lahan awalnya 2.350 meter persegi, diperluas 700 meter, total sekitar 3 ribuan meter,” imbuh dia.
Belajar dari pengalaman di tahun 2015 dimana kebun Amarilis miliknya hancur karena antusiasme berlebih dari wisatawan saat berswafoto, Sukadi pun melakukan evaluasi. Saat ini, telah dibuat jalur khusus untuk berfoto bagi wisatawan.
“Untuk berfoto tak dipungut biaya, hanya parkir kendaraan. Wisatawan juga bisa membawa pulang Amarilis dengan membeli bibit per biji Rp3000. Atau bisa juga membeli yang berukuran satu polybag yang dijual seharga Rp 7000 isi 3,” pungkas Sukadi.
Bupati Gunungkidul Badingah pun menyempatkan mengunjungi taman bunga yang jarang ada di Indonesia tersebut.? “Kami bersyukur Amarilis yang kini menjadi salah satu ikon Kecamatan Patuk mulai mekar dan memang asyik buat selfie atau foto keluarga juga,” ungkap Badingah.
Dia pun berharap wisatawan yang ingin berfoto untuk menjaga tanaman agar tidak rusak. Alur jalan yang telah disiapkan juga bisa digunakan wisatawan agar tanaman tetap indah dan tidak patah? .”Memang harus hati-hati, karena amarilis mudah patah.”
Semoga kali ini kesadaran wisatawan semakin meningkat, dan mereka tak lagi menginjak taman bunga yang sudah dirawat dengan susah payah ini. (tom)