Sindir Pertanyaan ‘Sejak Kapan Rendang Punya Agama?’, Ustadz Adi Hidayat: Itu Pertanyaan yang Tidak Berfaedah

Ardy Messi

Sindir Pertanyaan 'Sejak Kapan Rendang Punya Agama?', Ustadz Adi Hidayat: Itu Pertanyaan yang Tidak Berfaedah
Gus Miftah (kiri) dan Ustadz Adi Hidayat (kanan)

Pemberitaan Nasi Padang Babi yang beberapa waktu lalu tengah viral dan menjadi sorotan masyarakat rupanya masih hangat diperbincangkan. Meski sang penjual pun telah mengatakan bahwa warungnya sudah tutup sejak lama. Rupanya polemik soal Nasi Padang Babi sempat menjadi pembahasan oleh Gus Miftah. Di akun Instagram pribadinya @gusmiftah pada Selasa (14/6/2022), sempat mempertanyakan sejak kapan Rendang punya agama?.

“Kewajiban makan-makanan yang halal itu kan untuk orang Islam, orang non Islam ya terserah mau makan apa. Termasuk mau dimasak dengan bumbu apa dengan cara apa ya selera mereka,” kata Gus Miftah, sebagaimana dikutip jadiberita.com dari akun Instagramnya pada Senin (20/6/2022).

“Saya justru berterima kasih dengan para menjual makanan, yang menjual makanan haram dan memberikan label non halal. Sehingga ketika melihat makanan non halal, yang lakukan jangan emosi, cukup tak usah membeli, eh ngomong-ngomong sejak kapan ya rendang punya agama?” tanya Gus Miftah menambahkan.

BACA JUGA: Rahasia di Balik Isi Bungkus Nasi Padang yang Banyak Banget

Ustadz Adi Hidayat Angkat Bicara

Menanggapi pertanyaan soal rendang yang punya agama, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjawab di video yang sempat diunggah di Channel YouTube pribadinya Adi Hidayat Official pada (16/6/2022). Pria kelahiran 11 September 1984 itu kemudian membandingkan pertanyaan soal agama rendang adalah sama saja mempertanyakan kewarganegaraan batik atau angklung yang sudah identik dengan Indonesia.

“Sejak kapan rendang itu punya agama? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan. Kalau batik diklaim Malaysia mau tidak?… Itu pertanyaan yang tidak berfaedah karena memang itu sudah menjadi bagian yang melekat,” kata UAH.

Lalu pria yang pernah menulis buku berjudul Muslim Zaman Now itu mengatakan bahwa segala sesuatu yang sudah dikenal dan melekat artinya sudah menjadi bagian dari hukum. Sehingga sesuatu yang berbeda dari norma adat akan dianggap menyimpang.

Kemudian UAS menambahkan bahwa rendang salah satu produk masyarakat Minang yang mengenal falsafah adat ‘bersanding syara, syara berbanding kitabullah’.

Oleh sebab itu, setiap yang keluar dari Minang melekat dengan syariat Islam termasuk makanan sekalipun.

“Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agamanya pada makanan, itu pertanyaan kurang kerjaan,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Tanggapan Warganet

Dalam tayangan video YouTube Adi Hidayat Official itu beragam komentar juga di sampaikan oleh warganet atas jawaban yang diberikan oleh UAH terkait polemik Rendang Babi. Ada yang berpendapat bahwa apa yang disampaikan oleh UAS sudah tepat. Rendang memang identik dengan minang.

Betul, rendang identik dengan minang, minang itu motonya, adat bersendi syarak”, tulis salah satu akun @ordinary people

Namun tanggapan yang berbeda dari warganet justru datang di kolom Instagram Gus Miftah. Khususnya di kolom komentar postingan dirinya saat mempertanyakan soal sejak kapan rendang punya agama.

“Tuh sudah di jawab sama Ust Adi Hidayat. Kapan rendang punya agama ? Saat batik punya kewarganegaraan. Mudahan paham”, tulis pemilik akun @itsme_armansyah

BACA JUGA: Selain Rendang, Nasi Goreng dan Sate Juga Sabet Predikat Makanan Terenak Sedunia

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.