spot_img
spot_img
TechnologyKenapa TikTok Diblokir di Beberapa Negara?

Kenapa TikTok Diblokir di Beberapa Negara?

Must read

Tantri Widya
Tantri Widya
Suka hal-hal yang berhubungan dengan teknologi dan media sosial. Mahasiswa yang sedang berjuang menggapai cita-cita.

Kamu yang aktif banget di TikTok pasti pernah denger kabar soal aplikasi ini yang dilarang di beberapa negara. Ya, “Mengapa TikTok dilarang di beberapa negara” sempat jadi perbincangan hangat, apalagi pas muncul berita soal India, AS, bahkan beberapa negara Eropa yang mulai ambil sikap tegas. Tapi, apa iya cuma karena soal joget-joget dan video viral doang?

Nah, di artikel ini, kita bakal kupas bareng-bareng alasan kenapa si TikTok bisa sampai dilarang di beberapa tempat. Siapin kopi atau teh tarik Kamu, karena bahasannya bakal bikin Kamu mikir dua kali sebelum scroll For You Pagesampai jam 3 pagi.

TikTok: Dari Hiburan Ringan, Jadi Isu Serius

Dulu dianggap receh, sekarang bikin deg-degan

Awalnya TikTok cuma dianggap aplikasi lucu-lucuan. Joget, lipsync, dan konten ringan lainnya. Tapi seiring makin banyak yang pake—terutama anak muda—TikTok jadi semacam alat komunikasi dan informasi juga. Nah di sinilah mulai muncul masalah.

Di beberapa negara, pertanyaan “Mengapa TikTok dilarang di beberapa negara” nggak bisa dijawab tanpa ngomongin soal data privacy, politik, dan bahkan keamanan nasional. Yup, seserius itu.

Masalah utama: Data kamu dikemanain?

Banyak pemerintah khawatir kalau data penggunanya yang jumlahnya jutaan itu bisa diakses atau disalahgunakan oleh pihak yang nggak bertanggung jawab. Apalagi TikTok ini milik perusahaan Cina, ByteDance. Negara-negara kayak AS dan India curiga data dari TikTok bisa jadi alat surveillance atau bahkan alat propaganda.

India, contohnya, jadi salah satu negara pertama yang melarang TikTok secara total di tahun 2020. Pemerintah mereka bilang TikTok bisa membahayakan “kedaulatan dan integritas nasional.” Keras banget, kan?

Negara-Negara yang Sudah Ambil Tindakan

India: Langkah drastis pertama

India benar-benar ngebanned TikTok secara total. Bukan cuma diturunin dari App Store, tapi juga diblokir ISP-nya. Jadi meskipun Kamu pakai VPN pun, belum tentu bisa akses. Alasan mereka kuat: isu keamanan data dan ketegangan politik dengan Cina.

Amerika Serikat: Drama panjang yang belum kelar

Di AS, cerita soal mengapa TikTok dilarang di beberapa negara punya versi sendiri. Pemerintah sempat mau paksa ByteDance untuk jual TikTok ke perusahaan Amerika, biar kontrolnya enggak di tangan asing. Walaupun belum benar-benar dilarang total, tapi larangan penggunaan TikTok di perangkat milik pemerintah udah berlaku di banyak negara bagian.

Bahkan, Presiden Joe Biden pernah nunjukin sinyal bahwa larangan penuh bisa jadi opsi, tergantung hasil investigasi keamanan yang lagi jalan.

Uni Eropa: Hati-hati tapi tegas

Uni Eropa nggak se-agresif India, tapi mereka lebih concern soal perlindungan data pribadi. Banyak institusi Uni Eropa melarang pegawai mereka menginstal TikTok di perangkat kerja. Fokusnya bukan cuma pada aplikasi, tapi juga kebijakan privasi ByteDance yang dinilai kurang transparan.

Jadi, TikTok Bahaya Banget?

Gak sesederhana itu, tapi tetap perlu waspada

TikTok bukan satu-satunya aplikasi yang ngumpulin data pengguna. Facebook, Google, bahkan aplikasi lokal pun sama aja. Tapi karena asal-usul TikTok dari Cina, negara-negara barat jadi lebih waspada. Isunya bukan cuma soal data Kamu, tapi juga hubungan antarnegara yang makin panas.

Tapi, kalau ditanya mengapa TikTok dilarang di beberapa negara, jawabannya bisa beda-beda tergantung konteksnya. Di satu negara karena alasan politik, di tempat lain karena isu perlindungan anak, bahkan ada yang karena alasan moral.

Konten yang “kebablasan”

Beberapa negara juga bilang TikTok nyebarin konten yang kurang pantas buat anak-anak dan remaja. Algoritmanya yang hyper-personalized kadang bikin anak di bawah umur dapet konten yang nggak sesuai umur. Ini juga yang bikin pemerintah makin ketat soal regulasi.

Pandangan Netizen: Pro dan Kontra

Yang pro: Ruang ekspresi anak muda

Buat banyak anak muda, TikTok itu tempat aktualisasi diri. Mereka bisa tampil, berkreasi, bahkan dapet penghasilan dari konten. Larangan TikTok dianggap ngerampas ruang itu. Banyak yang bilang, “Kenapa harus dilarang? Yang salah kan pengguna, bukan aplikasinya.”

Yang kontra: Jangan sampai kecolongan

Tapi di sisi lain, ada juga yang dukung larangan. Mereka bilang, kalau emang berisiko buat negara dan anak muda, lebih baik dicegah. Apalagi kalau memang ada bukti penyalahgunaan data atau manipulasi informasi.

Apa yang Harus Kamu Lakuin Sebagai Pengguna?

Jangan cuma pakai, tapi paham juga

Pakai TikTok boleh aja, tapi penting buat Kamu paham soal risikonya. Paling nggak, Kamu bisa atur privasi akun, jangan sembarangan isi data, dan lebih selektif sama konten yang dikonsumsi.

Soal mengapa TikTok dilarang di beberapa negara, jangan langsung mikir pemerintah anti-anak muda. Kadang, itu soal proteksi yang memang dibutuhkan, terutama kalau udah nyangkut privasi dan keamanan nasional.

Ada alternatif gak?

Kalau suatu hari TikTok benar-benar dilarang di Indonesia, tenang aja, dunia belum kiamat. Masih ada Instagram Reels, YouTube Shorts, dan platform lokal yang mulai naik daun. Kreativitas Kamu tetap bisa disalurkan, kok.

Gimana di Indonesia? Aman?

Belum dilarang, tapi diawasi

Di Indonesia, TikTok belum dilarang, tapi udah beberapa kali ditegur soal konten dan e-commerce. Pemerintah lewat Kominfo udah bilang akan terus mengawasi. Kalau sampai ada pelanggaran berat, bukan nggak mungkin Indonesia ikut langkah negara lain.

Bahkan, tahun lalu sempat muncul aturan soal TikTok Shop yang harus dipisah dari aplikasi utama. Ini nunjukin bahwa pemerintah mulai serius mengatur aplikasi luar yang punya pengaruh besar ke masyarakat.

Jadi, Kamu Masih Mau Scroll TikTok Sampai Jam 3 Pagi?

Setelah tahu panjang lebar soal mengapa TikTok dilarang di beberapa negara, semoga Kamu jadi lebih bijak ya dalam pakai aplikasi ini. Jangan cuma ikut tren, tapi pahami juga konteks dan risiko yang menyertainya.

TikTok itu punya banyak sisi positif. Bisa jadi tempat belajar, hiburan, bahkan cari cuan. Tapi jangan tutup mata soal sisi lainnya. Kalau pemerintah suatu hari ambil keputusan besar, kita sebagai pengguna harus ngerti kenapa, bukan sekadar ngedumel.

Karena di era digital kayak sekarang, yang tahu informasi itu menang. Dan Kamu, bisa banget jadi bagian dari generasi yang lebih aware dan gak gampang ke-trigger sama isu viral.

Yuk share artikel ini ke temen-temen Kamu yang masih scrolling tanpa tahu apa-apa soal kebijakan global. Biar mereka juga ngerti kenapa mengapa TikTok dilarang di beberapa negara itu bukan cuma soal aplikasi, tapi juga soal masa depan digital kita semua.

Latest News

Floating Banner