Today

Microsoft Defender Boros CPU? Ini Cara Bikin Kerjanya Lebih Ringan

Jowant

Microsoft Defender Boros CPU? Ini Cara Bikin Kerjanya Lebih Ringan
Foto: Gemini

Kalau kamu merasa laptop atau PC kamu tiba-tiba lemot tanpa alasan yang jelas, bisa jadi penyebabnya bukan aplikasi berat, tapi Microsoft Defender yang diam-diam lagi kerja keras di belakang layar. Aplikasi bawaan Windows ini memang rajin banget ngecek sistem kamu, mulai dari real-time scan sampai pemindaian harian. Tapi, ya, konsekuensinya, performa komputer kadang jadi terasa tersendat.

Sebagai pengguna aktif laptop, aku pun sering ngalamin hal serupa. Dari yang aku baca di maketecheasier.com, ternyata ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan buat “menjinakkan” Microsoft Defender biar tetap aman tapi gak rakus CPU. Jadi, kamu gak perlu sampai matiin antivirus-nya sepenuhnya — cukup atur cara kerjanya aja supaya lebih efisien.

Atur Batasan CPU Saat Defender Jalan

Atur Batasan CPU Saat Defender Jalan
Foto: www.ninjaone.com

Secara default, Microsoft Defender bisa makan sampai 50% CPU kamu waktu lagi scan. Bayangin aja kalau kamu lagi ngerender video atau main game, tiba-tiba performa drop gara-gara ini. Untungnya, Windows ngasih opsi buat ngatur prioritas CPU-nya lewat PowerShell.

Kamu bisa buka Windows PowerShell (klik kanan → Run as Administrator), lalu ketik perintah ini:

Set-MpPreference -EnableLowCpuPriority $true  
Set-MpPreference -ScanAvgCPULoadFactor 30

Perintah pertama bikin Defender jalan dengan prioritas rendah, sedangkan yang kedua membatasi penggunaan CPU jadi 30%. Kalau kamu mau balikin ke pengaturan semula, tinggal pakai:

Set-MpPreference -EnableLowCpuPriority $false  
Set-MpPreference -ScanAvgCPULoadFactor 50

Dengan cara ini, aplikasi lain tetap dapat jatah CPU yang lebih besar, jadi kerja multitasking kamu gak terganggu.

BACA JUGA:  Cara Mengatasi Copilot yang Tidak Berfungsi di Microsoft Office

Pindahkan Data ke Dev Drive

Kalau kamu sering kerja dengan banyak file besar, coba pindahkan ke Dev Drive. Ini adalah jenis drive dengan format ReFS (Resilient File System) yang didesain khusus untuk beban kerja berat. Di sini, Defender bakal nunda proses scan sampai file selesai diproses, jadi gak bikin lag di tengah-tengah aktivitas kamu.

Tapi perlu dicatat, karena scan dilakukan belakangan, tingkat keamanannya sedikit berkurang. Jadi, tetap hati-hati ya, terutama kalau kamu sering unduh file dari sumber yang gak jelas. Cara bikin Dev Drive bisa kamu temukan langsung di menu Storage Settings Windows 11.

Batasi Pemindaian Arsip

Salah satu hal yang paling nyedot CPU itu pas Defender lagi nge-scan file arsip kayak ZIP atau RAR. Karena sebelum di-scan, file harus didekompres dulu. Nah, daripada kamu matiin fiturnya (yang bisa berisiko karena malware sering disembunyikan di dalam arsip), kamu bisa batasi ukuran arsip yang di-scan.

Caranya lewat Registry Editor:

  1. Buka HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
  2. Klik kanan → New → Key → beri nama Scan
  3. Di panel kanan, buat DWORD (32-bit) Value baru dengan nama ArchiveMaxSize
  4. Pilih Decimal dan isi misalnya 1048576 (ini sama dengan 1GB)
BACA JUGA:  macOS Tahoe Hadir dengan Fitur Canggih, Ini yang Bikin Pengguna Mac Makin Betah

Dengan begini, hanya arsip di bawah ukuran tertentu aja yang bakal otomatis di-scan. Untuk arsip besar, kamu bisa scan manual kapan aja. Tapi ingat, sebelum utak-atik Registry, sebaiknya backup dulu ya, biar aman kalau ada salah edit.

Ubah Waktu Scan

Secara default, Microsoft Defender ngejalanin quick scan tiap hari. Tapi kalau kamu ngerasa terganggu, kamu bisa ubah jadwalnya jadi mingguan. Selama fitur real-time protection tetap aktif, frekuensi pemindaian gak terlalu berpengaruh ke keamanan.

Kamu bisa atur jadwalnya lewat Task Scheduler:

  1. Buka Task Scheduler Library → Microsoft → Windows → Windows Defender
  2. Klik dua kali Windows Defender Scheduled Scan
  3. Di tab Triggers, pilih New dan atur waktu sesuai keinginan

Dengan cara ini, sistem kamu tetap aman tapi gak ganggu aktivitas harian, terutama kalau kamu sering kerja multitasking atau main game berat.

Hindari Fitur Keamanan Lanjutan yang Tidak Diperlukan

Defender punya beberapa fitur tambahan seperti Application GuardControlled Folder Access, dan Memory Integrity. Semuanya bagus buat keamanan ekstra, tapi konsumsi sumber daya juga makin besar. Jadi, kalau kamu gak benar-benar butuh, lebih baik matikan fitur-fitur itu.

BACA JUGA:  ChatGPT Pulse Hadir dengan Fitur Pintar yang Bisa Memulai Obrolan Otomatis.

Tujuannya bukan buat nurunin keamanan, tapi biar sistem tetap seimbang — aman tapi tetap gesit. Cara ini jauh lebih baik daripada langsung menonaktifkan Microsoft Defender sepenuhnya.

Penutup

Dengan beberapa trik di atas, kamu bisa bikin Microsoft Defender tetap aktif tapi gak rakus CPU. Ini penting banget buat kamu yang pengin sistem tetap aman tanpa kehilangan performa, apalagi buat kebutuhan kerja kreatif atau gaming. Intinya, optimasi kecil bisa bikin pengalaman pakai Windows jauh lebih nyaman.

Kalau menurut kamu tips ini membantu, jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu yang juga sering ngeluh laptopnya lemot gara-gara antivirus bawaan Windows ini.

Share:

Related News