Pretzel, Cemilannya Orang Amrik

Hutomo Dwi

Tidak hanya orang Indonesia saja yang butuh cemilan ketika sedang menonton atau bersantai. Orang Amerika Serikat juga punya caranya sendiri untuk bersantai, yaitu sambil menyantap pretzel.

Pretzel merupakan kudapan favorit masyarakat AS, yang menjadi pendamping setia pada saat nonton film di bioskop, pesta taman dan masih banyak lagi. Kudapan ini muncul pertama kalli pada tahun 610 M, yang kemudian dibawa ke AS pada tahun 1700-an oleh kaum imigran Jerman.

Secara historis, pretzel dikenal sebagai makanan untuk keberuntungan. Pada awal tahun 1.800-an , anak-anak Jerman diikat pretzel dengan tali di leher mereka di awal tahun baru sebagai pengharapan atas kemakmuran, kesehatan, dan keberuntungan. Itulah sebabnya bentuk pretzel melingkar seperti simpul tali. Pada abad ke-17 di Jerman, pretzel juga digunakan dalam upacara pernikahan. Bentuk pretzel yang seperti simpul tali menyimbolkan simpul ikatan antara dua keluarga pengantin. Sebelum hadirnya kue pengantin berbentuk tar, pretzel digunakan sebagai lambng keabadian cinta, dimana masing-masing mempelai akan saling menyuapkan pretzel sebagai lambing kelanggengan dan keberuntungan.

Umumnya pretzel dibuat dengan taburan garam di atasnya yang memberikan rasa khas tersendiri. Namun bagi yang tidak menyukai rasa asin, tersedia pretzel tanpa garam yang biasa disebut Baldies. Dilansir Liputan6, Sabtu (12/4/2014), J & J Snack Foods Corp, perusahaan induk Superpretzel, yang merupakan merek terkenal pretzel, membutuhkan sekitar 25 juta kg tepung untuk membuat pretzel setiap tahunnya, yang menghasilkan sebanyak 1 miliar pretzel. Apabila disatukan, semua jumlah produksi pretzel selama setahun ini dapat digunakan untuk membungkus bumi. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.