Jika biasanya sebuah danau menghadirkan pesona yang indah dengan segala ekosistem di sekitarnya, namun berbeda dengan danau yang satu ini. Danau bernama Berkeley Pit ini diklaim sebagai danau paling mematika di Amerika Serikat.
Meski dilihat dari atas udara, danau ini memiliki permukaan yang cantik, namun itu hanya tipuan semata. Pasalnya, Berkeley Pit sesungguhnya bukan danau, melainkan tempat sisa-sisa tambang yang menampung 40 milyar galon air asam dan bahan kimia beracun, antara lain tembaga, arsenik, kadmium, seng dan asam sulfat.
Dilansir Merdeka, Rabu (9/7/2014), usut punya usut, tempat hasil sisi tambang tembaga ini didirikan pada tahun 1955. Tempat ini juga pernah beroperasi selama beberapa dekade. Bisa dikatakan, Berkeley Pit merupakan salah satu lubang galian terbesar di negara tersebut.
Tak hanya itu, Berkeley Pit juga termasuk salah satu dari sedikit danau beracun yang bisa diakses oleh publik. Untuk melihat lubang yang digenangi air penuh logam berat tersebut, wisatawan hanya perlu membayar seharga dua dollar saja. Awalnya, tingkat polusi dalam danau ini tak begitu diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.
Lalu, pada tahun 1995, sekawanan angsa salju yang sedang migrasi mendarat di Berkeley Pit dan terjebak di sana karena badai. Pada saat badai berlalu, 342 angsa mati. Sontak, hal ini mengakibatkan pihak yang berwenang melakukan uji toksisitas terhadap air danau tersebut.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan dari itu adalah kenyataan bahwa level permukaan air di Berkeley Pit terus meningkat. Pasalnya, jika sudah mencapai titik kritis, dikhawatirkan air tersebut akan mencemari air tanah di sekitar Butte yang dikonsumsi oleh lebih dari 30.000 orang.
Untuk memastikan bahwa tidak terjadi peristiwa buruk kedepannya, sebuah pabrik pengolahan air pun dibangun untuk memompa dan mengolah air Berkeley Pit. (nha)