Mungkin Anda menyangka kalau makanan dari ranah Minang, yaitu dendeng hanya terdiri dari satu jenis saja. Kenyataannya, dendeng terdiri dari beberapa jenis. Berikut adalah macam-macam dendeng yang ada di Minang, dilansir dari Detik, Senin (4/8/2014).
1. Dendeng Balado
Dendeng balado ini adalah irisan daging sapi yang tipis, lebar, dan kering yang disiram sambal cabai merah (balado). Daging sapi bisa diolah dengan cara dijemur lalu digoreng, direbus lalu digoreng, atau langsung digoreng sampai garing. Sambalnya merupakan perpaduan cabai merah, bawang merah, dan garam yang ditumis sehingga memberikan jejak minyak kemerahan pada daging.
2. Dendeng Batokok
‘Tokok’ dalam Bahasa Minang adalah ‘memukul dengan palu’. Jadi, dendeng batokok berarti dendeng yang dipukul-pukul sehingga dagingnya menjadi pipih. Hal itu dilakukan agar bumbu lebih meresap ke dalam daging. Untuk mematangkannya, dendeng direbus, dibakar, atau digoreng, namun tak sampai garing. Sebagai topping-nya, ada sambal lado mudo yang terbuat dari cabai hijau yang diulek kasar, bawang merah, dan garam.
3. Dendeng Baraciak
Dendeng baraciak ini tergolong sulit ditemui dibandingkan dua dendeng sebelumnya. Baraciak’ berarti ‘diracik’. Daging sapi bagian dada (sandung lamur, gajebo) dipotong tebal lalu dilumuri bumbu. Daging lalu dilayukan selama dua hari di dapur yang panas. Setelah itu, daging diiris tipis dan digoreng, namun tak sampai kering. Hasilnya seperti empal, namun berbumbu lebih aromatik khas dendeng. Di atasnya diberi irisan cabai hijau, bawang merah, tomat, dan perasan asam sundai (sejenis jeruk purut).
4. Dendeng Lambok
Secara harfiah, ‘dendeng lambok’ berarti ‘dendeng lembap (basah)’. Dendeng lambok ini terlihat seperti dendeng balado namun tidak garing, melainkan basah. Cabai merahnya juga digiling lebih halus. Daging sapi direbus dengan bumbu sampai empuk, kemudian dipukul-pukul. Daging lalu digoreng, namun tak sampai garing. Barulah dendeng disajikan bersama sambal yang terbuat dari cabai merah, bawang merah, tomat, dan garam. (tom)