Ini Dia Lukisan Termahal di Dunia

Must read

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Ternyata senyum terkenal lukisan Monalisa karya leonardo Da Vinci ataupun lukisan karya Picasso belum mampu mengalahkan harga lukisan karya pelukis Prancis, Paul Gauguin.

Baru-baru ini, lukisan bergambar dua gadis Tahiti ini mencatatkan rekor sebagai lukisan termahal yang pernah terjual sepanjang masa. Lukisan bertajuk Nafea Faa Ipoipo, atau When Will You Marry Me? ini dibeli dengan harga USD 300 juta atau setara dengan Rp 3,6 triliun.

Paul Gauguin
Paul Gauguin

Pemilik lukisan ini sebelumnya adalah seorang kolektor asal Swiss bernama Rudolf Staechelin, yang merupakan seorang pensiunan eksekutif di Sotheby, balai lelang benda seni terkemuka di dunia.

Dilansir dari ABC News, Rabu (11/2/2015), meski menolak menyebutkan nama pemilik barunya, Staechelin mengatakan bahwa pembelinya menggunakan nama Museum Qatar.

Lukisan termahal di dunia ini menunjukkan dua perempuan muda di padang rumput bermandikan matahari di Tahiti, dengan pegunungan menjulang di cakrawala dan berlatar belakang pekerja yang sedang bekerja keras di lapangan. Salah satu dari wanita tersebut mengenakan busana asli tradisional Tahiti, sementara yang lain mengenakan busana gaya kolonial, gaun bergaya misionaris yang melambangkan konvensi Eropa dan adat Polinesia.

Gauguin melukis Nafea Faa Ipoipo selama kunjungan pertamanya ke Tahiti pada tahun 1892, setelah pergi ke sana untuk melarikan diri dari ‘segala sesuatu yang artifisial dan konvensional’ di Eropa. Ia kembali ke Polinesia pada tahun 1895, dimana ia tmenetap hingga kematiannya karena overdosis morfin pada usia 54 tahun 1903.

Nafea Faa Ipoipo telah tergantung di Basel Kunstmuseum selama lebih dari 60 tahun. Lukisan ini dikabarkan merupakan salah satu favorit Gauguin. Ia sering duduk di depan lukisannya ini seraya memandang gambar dua wanita tersebut.

Sebelumnya, lukisan termahal dipegang oleh lukisan bertajuk The Players Card yang dilukis oleh Cezanne. Lukisan tersebut laku USD 259 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun pada tahun 2011. (tom)

Latest article