Agus Pulung Sasmito yang merupakan pemuda asal Wonosobo, Jawa Tengah ini sukses menyandang gelar sebagai profesor yang meraih kejayaan di Kanada, Amerika. Agus berhasil mewujudkan impiannya dengan menjadi profesor di McGill University Montreal QC Canada, jurusan teknik pertambangan & materials. Ia dinobatkan sebagai profesor di usia 30 tahun.
Sebagai profesor, Agus pun dituntut menjalankan tugas utama yakni riset. Riset yang ia lakukan berfokus pada ventilasi tambang bawah tanah, sistem energi hidrogen, environmental air quality, industrial transport process misalnya proses reaktor kimia serta thermal-fluid science and engineering, seperti alat penukar panas, pendingin, pengeringan dan lain sebagainya.
Sebelum sukses di negeri orang, Agus pun menghabiskan masa kecil hingga remaja di Wonosobo. Agus memulai sekolahnya di TK Pertiwi Kalibeber, SD Kalibeber, SMP N 1 Mojotengah hingga lanjut ke SMA N 1 Wonosobo.
Usai lulus SMA pada tahun 2001 silam, Agus melanjutkan pendidikan S1 ke Universitas Gajah Mada mengambil jurusan Teknik Fisika. Lulus dari UGM di tahun 2005, Agus berhasil memperoleh beasiswa S2 di National University of Singapore (NUS).
Saat berkuliah di sana, tepatnya pada semester ketiga, Agus ditawarkan oleh dosen pembimbingnya untuk tesis dari jenjang S2 langsung ke jenjang S3 tanpa harus menyelesaikan S2. Tepatnya Maret 2011, Agus pun berhasil lulus ujian S3
Sebelum dinyatakan lulus ujian S3, Agus sempat bekerja di Minerals Metals and Materials Technology Centre (M3TC) di NUS sebagai peneliti hingga awal tahun 2012. Tak cukup disitu saja, Agus rela sampai pindah ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk melanjutkan post-doctoral studi di Masdar Institute.
Di pertengahan tahun 2013, Agus memberanikan diri melamar jabatan sebagai professorship ke tiga universitas yakni Khalifa University Abu Dhabi, Aalto University di Helsinki Finlandia dan McGill University Canada.
Beruntungnya Agus kala itu, lamaran-lamaran yang ia kirim berhasil diterima. Sempat bingung harus menerima tawaran yang mana. Namun, setelah dipikir matang-matang, Agus memutuskan untuk menerima dari McGill University. Ia resmi bergabung menjadi professor muda mulai Januari 2014. Adapun alasan Agus memilih McGill University lantaran reputasi kampus yang bagus dan mendunia.
Saat ditetapkan sebagai profesor, Agus acapkali memperoleh rintangan dan hambatan yang tak mudah untuk dilewati Meski begitu, ia tak langsung putus asa. Agus pun optimis bahwa semua masalah bisa diselesaikan.
“Kadang down itu wajar, tapi yang penting jangan pernah menyerah. Lakukan yang terbaik, perbaiki strategi dan berfikir sistematis, itu kuncinya. Bagi saya yang paling utama adalah doa orang tua, saya bisa bertahan sampai sekarang seperti ini tidak lain karena doa dan usaha orang tua,” ujar Agus, seperti dilansir wonosobomuda.com, Jumat (13/03).
Dan benar saja, Agus pun berhasil melewati semua tantangan yang kerap mengganjal langkahnya. Kini, ia mampu meraih kesuksesan untuk kariernya.
Tercatat, Agus telah banyak merilis jurnal-jurnal ilmiah berskala internasional. Hingga saat ini, Agus sudah menerbitkan lebih dari 3 buku, 22 jurnal ilmiah, dan 19 makalah konferensi bertaraf internasional.
(nha)