Gerhana Matahari Total Terjadi Hari Ini, Pertanda Kiamat?

Hutomo Dwi

Gerhana matahari langka yang terjadi hari ini disambut sebagai peringatan serius bagi umat manusia. Dikutip dari Daily Mail, (20/3/2015), seorang pendeta di Eropa, Mark Blitz mengklaim gerhana yang puncaknya terjadi pada hari ini menunjukkan simbol khusus karena bertepatan dengan pada upacara maupun kalender keagamaan.

Blitz berlandaskan hal itu pada ketentuan dalam kitab suci. Waktu terjadinya gerhana yang bakal melanda sebagian wilayah Eropa itu bertepatan dengan hari pertama musim semi dan hari pertama kalender Yahudi.

“Peristiwa besar itu adalah bagian paling awal tahun baru agama. Sementara Alkitab memberitahu kepada kita akan ada tanda-tanda di langit pada hari raya. Dan ini adalah tanda yang sangat penting,” kata Blitz

Dari sisi hari peristiwa, kata dia, gerhana itu bertepatan dengan ritual Nabi Musa menyelenggarakan upacara perkemahan. “Jadi secara historis, ini adalah hari penghakiman. Peristiwa ini kemungkinan juga pesan dari Tuhan ke seluruh dunia,” kata dia.

Momentum gerhana matahari langka ini memang unik. Gerhana yang terjadi bertepatan dengan musim semi equinox hanya terjadi sekali dalam 100 ribu tahun. Dengan kekhasan ini, Blitz berpendapat, fenomena alam itu mewakili masalah yang tengah melanda Eropa.

Gerhana langka ini juga istimewa sebab akan diselimuti supermoon yang berwarna merah atau dikenal bulan merah darah (blood moon). Ada yang meyakini ramalan bulan darah menjadi penanda dunia akan berakhir.

Merujuk pada kalender astronomi, antara rentang Oktober tahun lalu hingga Oktober tahun ini, akan ada gerhana matahari yang diikuti empat penampakan bulan merah darah. Penampakan bulan darah pertama terjadi pada 15 April dan disusul 8 Oktober tahun lalu.

Kemudian setelah gerhana matahari 20 Maret ini, tepatnya 4 April akan ada penampakan bulan darah ketiga. Diperkirakan bulan darah terakhir akan terjadi pada 28 September 2015, setelah sebelumnya terjadi gerhana matahari pada 13 September 2015.

Blitz juga mengatakan terjadinya peristiwa bulan merah darah empat kali berturut-turut, menunjukkan peristiwa besar di masa lalu. Ia menyebutkan pada 1967, empat bulan merah darah bertepatan saat Israel merebut Yerussalem.

Terlepas benar atau tidak peringatan yang disampaikan itu, para ahli di Eropa mengingatkan gerhana matahari yang berdurasi selama dua jam nanti bisa menimbulkan masalah bagi stasiun tenaga surya di seluruh Benua Biru. Pasalnya, sekitar tiga persen dari total konsumsi energi Eropa berasal dari tenaga surya. Ilmuwan mengatakan gerhana kali ini berisiko menimbulkan pemadaman yang lebih besar dari sebelumnya.

Beberapa daerah tertentu diperkirakan akan mengalami kondisi gelap selama beberapa menit akibat gerhana matahari total tersebut, terutama di wilayah Inggris. Kepulauan Faroe di Inggris dipercaya bisa melihat kejadian gerhana matahari total selama 132 detik atau sekitar dua menit 12 detik. Sedangkan wilayah Skotlandia akan melihat sekitar 95 persen gerhana. Kejadian gerhana matahari total ini kabarnya merupakan kejadian terbesar yang hanya bisa dilihat selama 16 tahun.

Pemerintah setempat pun memperkirakan bahwa akan banyak penduduk yang mencoba untuk melihat fenomena alam tersebut. Namun diinstruksikan agar menggunakan kacamata khusus untuk melindungi terbakarnya retina mata jika dilihat tanpa pelindung mata atau dengan mata telanjang. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.