Pertumbuhan penduduk dunia makin signifikan saja tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri jumlahnya diperkirakan hampir mencapai 250 jutaan. Akibatnya, jadi banyak penduduk yang tak memiliki tempat tinggal karena terbatasnya lahan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan beberapa kota di dunia, yang justru sepi dan bahkan tidak ditempati bertahun-tahun lamanya. Percaya atau tidak hampir tak ada seorang pun yang tinggal di sana. Padahal bangunan-bangunannya berdiri megah serta punya fasilitas yang lengkap. Namun tentunya ada alasan tersendiri kenapa penduduk aslinya sampai harus pergi di kota kesayangannya itu. Dilansir dari Boobastiscom, Jumat (11/9/2015), berikut adalah 5 kota tersepi di dunia.
1. Tawergha, Libya
Tawergha dulunya merupakan salah satu kota indah di Libya. Tawergha juga jadi kota penghasil kurma dan palem berkualitas tinggi. Konstruksi kotanya sendiri sangat rapi dengan bangunan berjajar apik. Namun keindahan kota ini akhirnya berakhir dongeng setelah beberapa tahun lalu Tawergha ikut menanggung dampak dari konflik Ghadaffi. Saat konflik pecah, pasukan anti Ghaddafi menempati kota ini dan mengultimatum sekitar 24 ribuan penduduknya untuk pergi atau dihadapkan dengan pembantaian. Alhasil, semua penduduk kota ini pun mengungsi dan menyisakan bangunan-bangunan sepi. Agar tidak ada yang kembali, kota ini sudah disebar ranjau di seluruh kota.
2. Consonno, Italia
Mario Bagno, seorang miliuner asal Italia, dikabarkan pernah membeli sebuah desa hanya untuk menyulapnya menjadi taman bermain. Kejadian ini terjadi pada tahun 1962. Ketika itu ia membeli sebuah desa bernama Consonno yang letaknya hanya satu jam dari Milan. Namun pada tahun 1972 prosesnya terhenti gara-gara satu-satunya jalan menuju desa ini terputus karena tanah longsor. Bagno pun akhirnya menghentikan pembangunan taman bermainnya ketika itu, di samping uangnya ternyata sudah terlanjur habis duluan. Consonno pun akhirnya jadi kota mati yang tidak ada penghuninya sama sekali.
3. Oradour-sur-Glane, Prancis
Di sini, setiap malam kamu akan dihantui dengan suara-suara seperti terbakar dan juga teriakan-teriakan mencekam. Tak heran kalau kota ini sepi karena banyak yang takut untuk mendekatinya. Tentu ada alasan kenapa bisa sampai seperti ini. Oradour-sur-Glane merupakan kota bekas jajahan Nazi yang jadi bukti kekejaman pasukan Hitler. Sebenarnya ada wacana untuk membangun lagi kota ini, namun pemerintah menolaknya dengan maksud agar tempat ini jadi saksi atas kekejaman Nazi.
4. Varosha, Siprus
Varosha adalah salah satu tempat wisata kelas dunia dan bahkan sering dijadikan destinasi para selebriti mancanegara pada tahun 70an. Tempat ini memiliki segala kemewahan, mulai tempat shopping, hotel berbintang, night club sampai showroom mobil-mobil keren. Satu hal lagi yang paling menarik dari kota ini adalah pantai indahnya yang bisa ditempuh dalam waktu tak sampai 5 menit. Namun semua keindahan ini berubah ketika Turki menginvasi Siprus, termasuk menjadikan Varosha sebagai daerah jajahan. Ketika itu pasukan Turki memerintahkan kepada semua penghuni kota ini untuk pergi dalam beberapa jam dan kemudian mulai membangun pagar-pagar pembatas. Penduduknya dilarang kembali bahkan untuk sekedar mengambil harta bendanya. Sekarang kota indah ini pun jadi daerah yang sangat sepi.
5. Agdam, Azerbaijan
Agdam dulunya merupakan tempat tinggal bagi sekitar 40 ribu orang. Namun pada bulan Juli tahun 1993, pasukan Armenia melakukan invasi dan memaksa semua orang di kota ini untuk pindah. Agdam pun akhirnya beralih fungsi menjadi kamp-kamp militer tempat pasukan Armenia menetap sementara. Setelah keadaan mulai mereda, pemerintah Armenia pun menarik pasukannya kembali. Pasukan ini pun tak lupa menghancurkan kota dengan tujuan menghindari penggunaan Agdam sebagai basis militer. Alhasil, kota pun hancur berantakan dan menjadi tak bisa lagi dihuni. Namun, uniknya sebuah masjid tetap kokoh berdiri hingga sekarang. (tom)