Apakah kamu pecinta kuliner dan senang jajan? Jenis kuliner apakah yang kamu sukai, apakah kuliner dalam negeri atau kuliner dari luar negeri? Saat ini banyak kuliner macanegara yang tengah booming di Indonesia.
Melihat keadaan ini, Danu Sofwan, yang memang senang jajan kuliner merasa sangat sedih karena kenapa justru kuliner luar negeri yang booming di negara yang juga kaya akan kuliner yang menggiurkan.
Awalnya, pria kelahiran tanggal 20 Agustus 1987 ini tengah menikmati Bubble Tea dan kemudian berpikir kenapa banyak orang yang rela antre untuk segelas minuman tesebut?
Ia pun mulai berpikir mengenai produk Indonesia yang sekiranya bisa digilai seperti itu. Kemudian ia membidik cendol sebagai sasarannya.
Danu kemudian mengajak dua teman lainnya untuk mulai berbisnis cendol ini. Mereka bertiga mulaimencar tahu resep cendol yang enak. Setelah melakukan perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya mereka temukan apa yang mereka cari.
Beda dari cendol biasanya yang menggunakan santan, Danu menggantinya dengan susu. Menemukan susu yang cocok dengan cendol miliknya juga bukan perkara mudah. Danu dan kedua temannya harus rela merasakan mabuk susu demi mencari susu yang pas untuk cendolnya.
Setelah proses panjang tersebut di lalui, akhirnya sampai juga Danu pada pembukaan gerai pertamanya di Pondok Kelapa, Bekasi, pada tanggal 23 Juni 2014 dengan nama Radja Cendol.
Hebatnya, pada hari pertama tersebut ternyata minat masyarakat untuk mencicipi cendol produksinya tersebut. Nama dan tampilan stand yang unik mungkin menjadi salah satu penarik minat calon konsumen.
Karena ia menggunakan singkatan yang unik untuk setiap pilihan cendol dengan toping yang berbeda, yakni seperti Alpundol (alpukat cendol), si andol (isi astor cendol), kejendol (keju cendol), si bondol (isi bulat oreo cendol), si tondol (isi toblerone cendol) dan original.
Dari situ, Danu juga akhirnya mengembangkan strategi pemasarannya di sosial media. Ia juga mengadakan kontes selfie bersama dengan Randol untuk mengembangkan brand awareness. Danu juga mewaralabakan bisnisnya tersebut.
Hingga kini, Randol telah memiliki 44 panglima (sebutan untuk cabang Randol yang diwaralabakan) dengan penghasilan setiap gerainya mencapai Rp2juta-Rp3juta setiap harinya. Keren ya!
(anb)