Media sosial belakangan ini sedang dihebohkan dengan keindahan hamparan taman bunga Amaryllis di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Bunga yang disebut dengan Amaryllis atau lili ini hanya mekar setahun sekali tepat di awal musim penghujan tiba. Keindahannya bagaikan taman bunga Keukenhof yang letaknya di Belanda, tak salah bila banyak pengunjung yang penasaran dengan fenomena ini. Taman ini merupakan halaman rumah dari Bapak Sukadi dan ibu Wartini dengan luas 2350 meter persegi.
Awal Mula Amaryllis Menjadi Trending Topic
Konon katanya taman bunga ini mulai banyak dikunjungi warga Yogyakarta setelah foto salah seorang petinggi desa mengupload fotonya ditengahâ??tengah bunga nan cantik ini. Mulai hari Rabu tanggal 25 November 2015 mendadak pekarangan rumah Pak Sukadi dipenuhi oleh orangâ??orang yang sengaja berhenti untuk mengabadikan keindahan bunga. Sang pemilik pun sempat kaget dengan fenomena ini. Bahkan dalam rentang waktu dua hari saja sudah lebih dari 1.500 orang berkunjung untuk berfoto ria di halaman rumahnya. Namun karena kurangnya persiapan warga dalam menampung pengunjung maka tak ayal bila taman bunga amaryllis kini rusak terinjakâ??injak oleh dedekâ??dedek gemes yang haus akan eksistensi di media sosial. Sampai akhirnya hamparan bunga lili di Gunungkidul ini menjadi trending topic di dunia maya karena sudah rusak terinjak secara sengaja maupun terpaksa *halaah.
Dahulu kala, Pak Sukardi pun sempat mengingatkan pengunjung namun apalah dikata, banyaknya orang membuat pemilik kerepotan untuk mengingatkannya.
Namun demikian, Pak Sukardi tidak begitu mengkhawatirkan kondisi sebagian bunga yang hancur itu. “Walaupun tanaman ini terinjak-injak, namun kelak akan tumbuh kembali dengan sendirinya. Tanaman ini termasuk kuat walaupun hanya mekar sekali dalam setahun,” ungkap dia kepada jadiBerita.com
Benarkah Bahwa Taman Bunga Ini Untuk Wisata?
Ketika tim JB menanyakan perihal ini, Pak Sukardi menganggukkan kepala. Memang tujuannya untuk wisata bunga, namun lantaran berawal dari ketidaksengajaan sehingga koordinasi warga sekitar belum terlalu matang untuk menerima ribuan manusia dalam satu pekarangan rumah Pak Sukadi ini. Biasanya bunga ini dijual bibitnya dengan harga Rp 5.000,- per satuan. Pekerjaan ini sudah ditekuni sejak tahun 2003 dan dijajakan di pinggir jalan Yogyaâ??Wonosari. Rencana ke depan lokasi wisata bunga ini akan diperbaiki sehingga memudahkan pengunjung yang datang juga pemilik yang menanam.
“Banyak rencana untuk memperbaiki tata kelola taman agar lebih baik di tahun depan, karena bunga ini akan terus tumbuh,” jelas Pak Sukardi.
Bentuk Keprihatinan dari Kalangan Akademika Jogjakarta
Guna membantu kerusakan yang terjadi pada bunga lili, warga Universitas Gadjah Mada Yogyakarta memberikan uang tunai sebesar 5 juta sekaligus desain pengembangan kebun. Tepat hari Senin 30 November 2015 dana diserahkan oleh perwakilan warga UGM kepada Bapak Sukadi. Sementara itu, desain kebun bunga lili sedang disusun oleh tim dari UGM dengan melakukan peninjauan langsung di TKP. Dalam pengembangan taman bunga ini terdiri dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian yang dipimpin oleh Bapak Hery Marwata. Tujuannya dengan melibatkan para ahli maka aspek estetika juga agronomi akan sangat diperhitungkan.
Kelak lokasi kebun bunga lili ini akan diperbaiki guna memberi kenyamanan bagi pengunjung. Mulai dari akses sarana pendukung, parkir kendaraan, jalan masuk ke TKP, hingga lokasi untuk berfoto yang aman tanpa merusak tanaman. Pemilik kebun merasa sangat terbantu dengan solusi yang diberikan warga UGM yang bekerjasama dengan pemerintah kecamatan setempat.
Spot Terbaik Untuk Berfoto
Nah untuk kalian yang ingin berfoto namun sama sekali tak ingin merusak tanaman, sebaiknya ambil spot aman dalam memotret. Contoh spot terbaik yaitu dibawah ini :
- Ada di sisi depan halaman rumah bapak Sukadi
- Di bagian timur rumah bapak Sukadi
- Dari sisi bawah taman bunga
- Di jalan setapak yang telah disediakan
Rute Menuju TKP
Lokasi bunga lili ini mudah ditemukan karena berada tepat di bahu jalan raya.
Dari pusat kota Yogyakarta -> Jl Jogja-Wonosari -> Ikuti jalan hingga Patuk Gunungkidul -> Melewati Gapura Gunungkidul -> Melewati Kantor Kecamatan Patuk -> 1 kilometer sebelah kanan jalan akan ada petunjuk Taman Bunga Amaryllis.
Informasi
- Transport menuju lokasi taman bunga amaryllis bisa dengan naik bis atau kendaraan pribadi
- Biaya parkir hanya Rp 2.000,- ,namun ada beberapa orang yang menarik biaya parkir sebesar Rp 5.000,-
- Harga bibit bunga amaryllis Rp 5.000,- rupiah
- Bunga akan mekar sempurna pada pukul 10.00 hingga 12.00
- Bunga hanya akan mekar selama 21 hari selama satu tahun sekali