5 Kata Bahasa Indonesia yang Masih Sering Salah Penggunaannya

Hutomo Dwi

Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya kita juga harus bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Meski demikian, masih ada beberapa orang Indonesia yang keliru dalam penggunaan bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa contohnya, yang sudah dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

1. Efektivitas dan Efektifitas

Bahasa Indonesia (Inbali)
Bahasa Indonesia (Inbali)

Rata-rata orang Indonesia belum bisa membedakan pelafalan huruf “f” dan “v”, karena keduanya dilafalkan sama. Kesamaan pelafalan ini menyebabkan kita abai bahwa kedua bentuk ini tampak berbeda saat dituliskan. Lalu mana yang benar? Efektivitas diserap langsung dari bahasa Belanda effectiviteit. Menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah, akhiran -(i)teit dan -(i)ty bahasa Inggris diserap menjadi -(i)tas. Maka, bentuk yang baku adalah efektivitas karena huruf yang dipakai dari bahasa sumbernya adalah “v”, bukan “f”.

2. Ia dan Dia

Bahasa Indonesia (Beritacenter)
Bahasa Indonesia (Beritacenter)

Dalam percakapan sehari-hari baik tulisan maupun lisan, kamu pasti sering menggunakan kata “Ia” atau “Dia”. Hingga saat ini, “ia” dan “dia” dapat dipakai bergantian sebagai subjek atau di depan kata kerja dan merujuk kepada orang ketiga tunggal. Ada dua perbedaan utama antara “ia” dan “dia”, yaitu (1) “ia” tidak dapat diletakkan sebagai objek setelah kata kerja atau setelah kata depan (dari, kepada, dsb.) dan (2) “ia” dapat dipakai untuk merujuk benda noninsani (bukan orang)–“dia” tidak. Untuk kasus pertama, gunakan “-nya”. Contoh: Saya memeluk ia, yang benar adalah saya memeluk dia, atau gunakan -nya hingga menjadi saya memeluknya.

3. Keluar dan ke luar

Bahasa Indonesia (Paramitopia)
Bahasa Indonesia (Paramitopia)

Baik ke luar maupun keluar memiliki fungsi dan makna masing-masing: yang pertama sebagai kata keterangan (adverbia), sedangkan yang kedua sebagai kata kerja (verba). Pada kata keterangan ke luar, kata ke berfungsi sebagai kata depan yang menyatakan arah atau tujuan, misalnya pindah ke luar. Pada kata kerja keluar, ke- berfungsi sebagai awalan pembentuk kata kerja. Dalam ragam lisan, perbedaan antara ke luar dan keluar memang hampir tidak kentara. Namun, perbedaan keduanya cukup nyata dalam ragam tulisan. Untuk menentukan apakah ke ditulis terpisah atau serangkai dengan luar, kita harus melihat penggunaannya di dalam kalimat. Ke luar berperan sebagai keterangan, sedangkan keluar berperan sebagai predikat. Contoh:
(1) Anggota DPR itu pergi ke luar ruang sidang.
(2) Anggota DPR itu keluar dari ruang sidang.

4. Pun, dipisah atau disambung?

Bahasa Indonesia (Translatemedia)
Bahasa Indonesia (Translatemedia)

“Pun” adalah kata tugas yang pada umumnya ditulis terpisah dengan kata lain. Kata ini memiliki beberapa arti, antara lain “juga” dan “saja”. Contoh: Jika kamu pergi, saya pun akan pergi. Tapi ternyata tak semua kata yang mengandung “pun” dipisah. Ada 12 “pun” yang disambung, yaitu adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, meskipun, maupun, sekalipun, sungguhpun, dan walaupun.

5. Infografik dan infografis

Indonesia (Seiraairen)
Indonesia (Seiraairen)

Kata bahasa Inggris infographic adalah gabungan dari kata information dan graphic. Istilah yang memiliki bentuk jamak infographics ini didefinisikan oleh Oxford Dictionaries sebagai a visual representation of information or data, e.g. as a chart or diagram. Jika diterjemahkan artinya representasi visual atas informasi atau data, misalnya dalam bentuk bagan atau diagram. Namun, penerjemahan istilah ini dalam bahasa Indonesia belum seragam: ada yang memakai “infografik”, tetapi ada pula yang memakai “infografis”. Kata “grafik” ditandai sebagai nomina (kata benda), sedangkan “grafis” ditandai sebagai adjektiva (kata sifat). Graphic pada infographic merupakan nomina sehingga “grafik” lebih cocok sebagai padanannya. Jadi, padanan yang tepat untuk infographic sebagai kata benda adalah “infografik”. Kalau mau tetap menggunakan kata infografis, kata ini dapat dipakai sebagai kata sifat, misalnya, “Infografik itu menyajikan data secara infografis.” (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.
Banner Promo FXpro