Taman Renungan Pancasila Ende, Tempat Sukarno Lahirkan Lima Sila

Linda

Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila.” – IR. Sukarno

Kota Ende, Nusa Tenggara Timur memiliki riwayat historis yang sangat lekat dalam kehidupan presiden Republik Indonesia pertama Sukarno. Di kota inilah Sukarno sempat diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda sebelum Indonesia merdeka.

Di Hari Lahir Pancasila ini, ada satu tempat di Ende yang harus kamu tahu dan singgahi jika berkunjung ke Ende. Ya, Taman Renungan Pancasila atau disebut pula Taman Renungan Bung Karno. Selama empat tahun, Bung Karno kerap menghabiskan waktu di taman yang terletak di pusat kota Ende itu, atau sekitar 300 meter dari Rumah Pengasingan Bung Karno, untuk merenung. Di taman ini pula Bung Karno merumuskan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

 

tourism.nttprov.go.id

Taman yang bersebelahan dengan Lapangan Perse (Lapangan Pancasila) ini, amat rindang dan menenangkan. Dahulu di taman ini ada sebuah pohon sukun yang cukup besar dan rindang. Uniknya pohon ini memiliki cabang dari bawah sebanyak lima. Di bawah pohon inilah Sukarno sering duduk untuk membaca buku-bukunya dan menatap ke arah laut Teluk Sawu, tepat menghadap ke pulau Ende.

Pohon sukun bercabang lima ini pula yang menjadi inspirasi terciptanya istilah Pancasila. Namun pohon sukun yang kini ada taman ini bukanlah yang asli. Pohon yang lama tumbang karena angin dan digantikan dengan pohon sukun baru sejak 17 Agustus 1981.

detik.com

Taman Pancasila dulunya bernama Taman Rendo yang berarti taman melepas rindu. Konon saat duduk di taman ini, Bung Karno selalu melihat ke arah pantai dan seketika itulah rindunya kepada kaum keluarga di tanah Jawa menguat seiring ombak memecah di pantai Teluk Ende. Bahkan beberapa orang berasumsi, saat berada di taman itu, Bung Karno rindu akan kemerdekaan Republik Indonesia, rindu untuk lepas dari belenggu penjajahan.

Kini taman ini sudah dipercantik bekat arsitek Andra Martin. Di samping pohon sukun ini terdapat bangku yang panjangnya sekitar 17 meter. Patung Sukarno yang terbuat dari bahan perunggu karya perupa Hanafi, tampak duduk di atas bangku itu. Tepat di bawahnya ada kolam air berukuran 8×45 meter. Ukuran ini tak sembarangan dibuat, yakni disesuaikan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.

squarespace.com

Patung yang diresmikan setahun silam tersebut menggantikan model patung lama Sukarno yang posisinya berdiri memakai pakaian kebesaran TNI.  Setiap sore Taman Perenungan Bung Karno ini selalu ramai dengan pengunjung. Entah mereka hanya sekadar duduk-duduk di bangku yang ada, atau berfoto bersama patung Sang Proklamator.

Taman Renungan ini akan memperkaya pengetahuan sejarahmu tentang pengasingan Bung Karno di Ende. Jika berlibur ke Ende, Nusa Tenggara Timur, jangan lupa berkunjung ke Taman Pengasingan Bung Karno ini, ya.

Linda

fun-writer. joy-reader!