Berbicara mengenai presiden pertama RI, Sukarno, tentu tak bisa dipisahkan dari kisah cintanya dari beberapa wanita. Namun siapa sangka, cinta Sukarno pada seorang wanita pernah ditolak. Wanita yang menolaknya itu bernama Gusti Nurul.
Gusti Raden Ayu (G.R.Ay) Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani atau lebih dikenal dengan nama Gusti Nurul adalah seorang puteri kerajaan di pemerintahan Mangkunegaran yang lahir di Istana Mangkunegaran pada 17 September 1921.
Kisah seorang putri cantik yang berprinsip serta hidupnya yang sederhana ini menyita perhatian khalayak umum. Meski telah berpulang di usia 94 tahun pada tahun 2015 lalu, Gusti Nurul tetap menjadi primadona di hati masyarakat Indonesia. Pasalnya, ketegasan prinsip hidupnya yang sungguh berani kala itu, sebagai putri keraton ia bertekad memilih hidup dengan prinsip antipoligami.
Dalam potongan kisah biografi Gusti Nurul dalam sebuah buku berjudul “Gusti Noeroel Mengejar Kebahagiaan” yang ditulis oleh Ully Hermono, kisah sang putri cantik jelita ini bermula ketika usianya menginjak 20 tahun.
Pada zaman itu, usia 20 tahun sudah dianggap tua. Namun, Gusti Nurul belum juga dipersunting siapapun. Wanita yang dijuluki sebagai â??De Bloem van Mangkunegaranâ?? atau â??Kembang dari Mangkunegaranâ?? oleh Ratu Belanda ini dianggap hidup melampaui zamannya.
Gusti Nurul adalah sosok wanita keraton yang memiliki hobi berbeda dari zamannya kala itu. Gusti Nurul sangat menyukai bermain tenis dan berkuda, bahkan ia juga sangat suka bermain ski es. Padahal, di zamannya dahulu, hal ini adalah tabu di lakukan oleh seorang wanita, apalagi keturunan keraton.
Ternyata, kecantikan dan kecerdasannya mampu menghipnotis banyak pria. Sepanjang sejarah Indonesia, mungkin hanya satu wanita yang pernah dicintai oleh banyak pria berkelas, yaitu Gusti Nurul. Bagaimana tidak, wanita tercantik di awal berdirinya Republik Indonesia ini pernah ditaksir oleh presiden, perdana menteri, komandan TNI AD dan seorang Sri Sultan sekaligus.
Presiden Sukarno, Perdana Menteri Sutan Sjahrir, Sultan Hamengkubuwono IX hingga Komandan TNI AD Pangeran Djatikusumo telah dibuat terpesona oleh kecantikan dan keanggunan sang puteri keraton. Namun sayang, semua cinta mereka ditolak oleh Gusti Nurul.
â??Sayangnya aku tak bisa menerima cinta mereka. Penyebabnya hanya satu aku tak mau dimadu. Itu sudah menjadi tekadku,â? ungkapnya.
Dalam hal hubungannya dengan Bung Karno, Gusti Nurul memang tak pernah mendengar langsung ungkapan isi hati Bung Karno, namun ia mengaku pernah mendengar ungkapan isi hati Bung Karno dari istrinya, Hartini. Bahkan, Presiden RI pertama ini pernah meminta Basuki Abdullah untuk melukis paras Gusti Nurul untuk dipajang di kamar kerja Presiden di Istana Cipanas.
â??Seandainya pun dulu ia langsung melamarku, problemnya akan sama dengan yang dihadapi Sutan Sjahrir. Sebagai tokoh PNI, tak mungkin ia menikah denganku. Dan yang terpenting aku tidak mau dimadu. Yah, ia memang bukan jodohku,â? kata Gusti Nurul.
Belum juga memiliki pasangan karena banyak yang ditolak, membuat orang-orang di sekitar Gusti Nurul gelisah lantaran usia Gusti Nurul hampir menginjak 30 tahun. Ibunda dari Gusti Nurul akhirnya meminta puterinya agar melakukan tradisi tirakat mutih. Tradisi yang hanya makan nasi putih dan air putih selama tiga hari berturut-turut yang biasa di lakukan keraton Jawa.
Meski sebenarnya tak ingin, namun Gusti Nurul tetap menuruti permintaan ibundanya. Saat tirakat mutih, Gusti Nurul berdoa sangat khusyu untuk diberikan petunjuk jodohnya. Saat itu, akhirnya Gusti Nurul mendapat mimpi, ia melihat tiga pria yang dikenalnya dengan baik.
Tak hanya bermimpi bertemu dengan tiga pria yang selama ini dikenalnya karena masih dalam kerabatnya, Gusti Nurul juga bermimpi melihat ayam jago yang gagah dan memiliki bulu yang bagus serta cakar yang bersih.
Hingga akhirnya, pada 24 Maret 1951, saat usianya 30 tahun, Gusti Nurul menemukan sosok yang tepat untuk dinikahinya, yakni Raden Mas Surjosularso yang merupakan sepupunya.
Saat itu, status RM Surjosularso adalah duda beranak. Mungkin ini maksud dari mimpi Gusti Nurul saat menjalani tirakat mutih. Suaminya saat itu bukan seorang yang berpengaruh. Suami Gusti Nurul ini menjabat sebagai Komandan Pusenkav di Bandung. RM Surjosularso dikenal sebagai sosok perwira yang sederhana dan tanpa ambisi mengejar jabatan.
Gusti Nurul juga tak mengerti mengapa banyak pria hingga tokoh penting Indonesia menyukainya. Gusti Nurul bahkan merasa dirinya hanya seorang wanita biasa seperti wanita lainnya.
Dari suaminya, Gusti Nurul dikaruniai 7 orang anak. Kini, saat ia berpulang, ia juga meninggalkan 14 cucu dan 1 cicit. (tom)