Mengenal Sosok Douglas MacArthur

Douglas MacArthur atau Jenderal MacArthur adalah Jenderal Amerika yang memainkan peran penting dalam perang Asia Timur Raya. Jenderal ini sebelumnya juga berpengalaman dalam Perang Dunia I. Setelah Perang Dunia II usai, Ia masih sempat terlibat dalam perang yang meletus di semenanjung Korea.

MacArthur lahir di asrama tentara di Little Rock, Arkansas, pada 26 Januari 1880. Ia terlahir dari keluarga militer dan politikus. Ayahnya merupakan seorang perwira militer, Letnan Jenderal Arthur MacArthur, Jr., sedangkan kakeknya adalah Arthur MacArthur, Sr., seorang politikus Amerika.

Douglas MacArthur kemudian masuk akademi militer West Point pada tahun 1898 dan lulus pada tahun 1903. Saat lulus, Ia bergelar “First Captain of The Corps of Cadets”. Misi pertamanya adalah sebuah misi pengintaian dalam pertempuran Veracruz yang terjadi pada tahun 1914. Pertempuran tersebut dalam sejarah ditulis sebagai pemberontakan Mexico atas USA. Disini Ia dinominasikan untuk penghargaan Medal of Honor.

Douglas MacArthur kemudian terlibat dalam Perang Dunia I. Disini pangkatnya naik menjadi Brigadir Jenderal dan dinominasikan kembali untuk Medal of Honor. Selama perang ini Ia terlibat dalam Pertempuran di Reim (Battle of Reims/Battle of the Marne), kemudian pertempuran Saint-Mihiel dan pertempuran Meuse-Argonne atau yang dikenal juga dengan Battle of the Argonne Forest.

Pada tahun 1935, Presiden Filipina Manuel Quezon meminta MacArthur untuk mengawasi pembentukan Angkatan Darat Filipina. Saat itu Filipina sudah mencapai status semi-independen sebagai negara persemakmuran. Atas persetujuan Presiden Roosevelt, MacArthur menerima tawaran tersebut.

Pada 24 Agustus 1936, sebuah upacara diadakan di Istana Malacanang. Dalam upacara tersebut, Presiden Quezon menganugerahkan gelar panglima tertinggi dari Angkatan Bersenjata Filipina kepada MacArthur. Sebuah simbolis diserahkan kepada MacArthur berupa seragam dan tongkat emas. Tugasnya adalah melatih 40.000 personel militer Filipina per tahun termasuk juga menangani pembentukan akademi militer Filipina yang bertujuan mencetak komandan-komandan militer setingkat West Point.

Pada awal invasi Jepang di Filipina, Jenderal ini sempat terdesak hingga mendirikan markas pertahanan terakhir di Bataan dan Cooregidor, sebelum kemudian diungsikan ke Australia oleh Washington. Saat itu ucapannya yang terkenal adalah “I came out of Bataan and I shall return”.

Walau sempat terusir dari Filipina, namun atas perannya menahan invasi Jepang di Filipina, Douglas MacArthur akhirnya dianugerahi Medal of Honor yang telah sempat dua kali dinominasikan sebelumnya. Dari perang di Filipina, sebanyak 12.000 tentara Jepang tewas. Itu adalah harga yang sangat besar yang harus dibayar Jepang. Sedangkan di pihak Amerika 30.000 pasukan tewas dan 110.000 pasukan Filipina tewas. Sisa pasukan yang tertawan kebanyakan mati dalam long-march yang dilakukan dari Bataan ke kompleks tahanan O’Donnel yang jaraknya lebih dari 100 Km.

Dari Australia, MacArthur bersama dengan Chester W. Nimitz merancang operasi-operasi kontra ofensif terhadap Jepang. Titik balik pertama adalah Battle of Midway yang terjadi pada tahun 1942. Dari kode sandi yang berhasil dipecahkan Amerika, diketahui detail rencana dan kekuatan ofensif Jepang yang saat itu bertujuan menduduki Port Moresby.

Berturut-turut MacArthur berhasil menguasai New Guinea, rangkaian kepulauan Pasifik dan merebut kembali Filipina. MacArthur yang kemudian diangkat sebagai panglima Angkatan Darat Amerika di Pasifik. Rencana untuk menduduki tanah Jepang kemudian disiapkan, namun Jepang keburu menyerah. Douglas MacArthur memimpin upacara penyerahan Jepang di atas kapal perang USS Missouri pada 2 Desember 1945. Dengan itu Perang Asia Timur Raya secara resmi berakhir.

Douglas MacArthur kemudian terlibat dalam Perang Korea pada tahun 1950. Ia memimpin pasukan perdamain dari PBB dan memukul mundur pasukan Korea Utara yang saat itu dibantu China. MacArthur kemudian mengusulkan rencana untuk merebut beberapa wilayah di China namun ditolak oleh Presiden Harry S. Truman. MacArthur kemudian ditarik kembali ke Washington.

Ia meninggal pada 5 April 1964 dalam usia 84 tahun. Dalam sebuah pidato perpisahan di kongres, ada ucapannya yang terkenal yaitu “Old soldiers never die, they just fade away”.

Beberapa relief didirikan untuk menghormati dan mengenang beliau, termasuk patungnya yang didirikan di West Point. Dalam hal keluarga, semasa hidupnya Douglas MacArthur menikah dua kali. Pernikahan pertamanya berlangsung pada 14 Februari 1922 dengan Henrietta Louise Cromwell Brookson. Kemudian pernikahan kedua pada 30 April 1937 dengan Jean Marie Faircloth. Dari pernikahan keduanya ini Ia dikaruniai satu orang anak yang lahir di Manila.

Penghargaan;
Medal of Honor
Distinguished Service Cross (3)
Army Distinguished Service Medal (5)
Navy Distinguished Service Medal
Silver Star (7)
Distinguished Flying Cross
Bronze Star
Air Medal
Purple Heart (2)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Curug Ngumpet yang memukau

Agartha: Dunia Rahasia di Pusat Bumi