Sederet Bule Ini Buktikan Punya Cinta yang Besar Untuk Indonesia

Linda

Bukan rahasia jika Indonesia negeri yang indah. Tak hanya alamnya yang membuat siapapun ingin terpana dan ingin terus kembali, pun masyarakatnya yang dikenal ramah, membuat siapapun betah berlama-lama. Selain itu, keunikan budaya Indonesia yang beragam jenisnya juga membuat masyarakat dunia iri sekaligus takjub.

Tak heran, jika tak sedikit  orang asing yang jatuh cinta terhadap Tanah Air ini. Bahkan, cinta mereka tak hanya di mulut saja, melainkan dibuktikan dengan sesuatu yang bermanfaat pula bagi Indonesia. Sederet bule ini buktinya.

Robin Dutheil, bule Perancis ciptakan aplikasi rute Jakarta.

pelatihindonesia.com
pelatihindonesia.com

Sebagai Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta menyediakan beragam transportasi massal yang berguna untuk kemudahan masyarakat. Namun, jumlah dan variasi angkutan umum, mulai dari metromini, kopaja, trans jakarta, rasanya mustahil untuk menghafal semuanya. Hampir tak ada navigasi yang jelas, seperti rute dan trayek angkot yang malah membuat masyarakat kewalahan sendiri.

Seorang bule berkebangsaan Perancis yang tinggal di Indonesia bernama Robin Duthei, menawarkan solusi praktis. Ia menciptakan aplikasi AppAja yang mengusung tagline â??travelling in Jakarta has never been easierâ?. Di sana kamu bisa dengan mudah mencapai tempat di Jakarta dengan angkutan umum.

2. Carlos Ferrandiz, bule Spanyol jadi guru Bahasa Inggris anak-anak Sumbawa.

kapanlagi.com
kapanlagi.com

Keeksotisan pantai-pantai di Indonesia, membuat seorang bule asal Spanyol bernama Carlos Ferrandiz jatuh cinta. Berawal dari kekagumannya atas pantai-pantai di Indonesia, ia mulai tertarik berpetualang lebih dalam di Indonesia. Namun, semakin ia menyusuri, semakin ia jatuh cinta.

Satu yang membuat ia prihatin lepas dari keindahan alam Indonesia adalah pendidikan, khususnya di Sumbawa sangat memprihatinkan. Carlos akhirnya memutuskan untuk tinggal lebih lama di Sumbawa untuk mengajari anak-anak Sumbawa berbahasa Inggris. Akhirnya ia pun membentuk Harapan Sumbawa Proyek.

3. Maria Wronska-Friend, wanita Australia buat buku tentang batik untuk masyarakat Indonesia.

textile-forum-blog.org
textile-forum-blog.org

Batik membuat wanita Australia bernama Maria Wronska-Friend jatuh cinta. Melansir dari GoodNews FromIndonesia, Maria, seorang antropolog budaya telah menekuni Batik Jawa selama 30 tahun. Ketertarikannya pada Indonesia, khususnya Batik Jawa dimulai sejak tahun 1970an ketika ia menempuh pendidikan di Universitas Lodz jurusan Antropologi.

Pada akhir bulan November 2016, perempuan yang pernah tinggal selama 10 tahun di pedesaan Papua Nugini ini meluncurkan buku berjudul â??Batik Jawa Bagi Duniaâ?? atau â??Javanese Batik To The Worldâ?? untuk masyarakat Indonesia. Buku yang ditulis dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Indonesia, ini menceritakan tentang sejarah Batik Jawa dan perjalanannya hingga menyebar ke seluruh pelosok dunia.

4. Robin Lim, pahlawan kesehatan Indonesia dari Amerika.

luminarya.com
luminarya.com

Bukti kecintaan Robin Lim terhadap Indonesia sangat luar biasa. Wanita asal Amerika Serikat ini mendedikasikan dan mengabdikan dirinya di bidang kesehatan untuk Indonesia. Ia mendirikan Yayasan Bumi Sehat, klinik kesehatan yang menawarkan perawatan prenatal gratis, layanan persalinan dan bantuan medis untuk siapa saja yang membutuhkannya.

Dia menganggap bahwa semua orang layak sehat terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Berkat inilah, CNN menganugerahkan Robin Lim predikat sebagai Hero 2011 atas dedikasinya dalam bidang kesehatan di Indonesia.

5. Aurelien Brule, pria Perancis jadi WNI demi Owa-owa.

parismatch.com
parismatch.com

Nama Aurelien Brule alias Chanee melambung di tengah-tengah pemberitaan bencana kabut asap yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia berkat sebuah video ke situs Youtube yang ditujukan langsung pada Presiden RI, Joko Widodo. Yup, Chanee adalah aktivis lingkungan pendiri Kalaweit Foundation, sebuah organisasi perlindungan owa (jenis kera) di Sumatera dan Kalimantan. Ia sudah tinggal di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejak 17 tahun yang lalu.

Kecintaan Chanee pada jenis-jenis primata tersebut, yang mendorongnya untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Akhirnya, tiga tahun lalu Chanee menjadi WNI. Tak hanya owa, Chanee juga merawat orangutan, beruang, ular, buaya, dan lainnya di yayasan yang didirikannya.

Linda

fun-writer. joy-reader!