Pernah nggak sih kamu salah naik angkot/bis? Apa jadinya? Kamu harus putar balik bukan? Selain kesal dan tentunya lelah, yang paling menyedihkan harus buang-buang waktu, energi dan materi.
Sama halnya jika salah pilih jurusan. Kalau dipaksakan kamu bisa saja akan tersesat. Cara lain adalah berhenti sebelum terlalu jauh, lalu cari alternatif lain. Lho, terus bagaimana jika sudah terlanjur? Ya sudah, kamu harus berani berbuat ekstrim, putar balik tanpa ragu!
Bagi kamu yang sebentar lagi akan jadi mahasiswa. Pasti ada yang merasa sudah yakin, ingin masuk jurusan A atau B. Tapi ada juga kan yang belum yakin alias gamang, bahkan belum tahu harus bagaimana.
Jika kamu termasuk yang terakhir, jangan terlalu berkecil hati. Karena kamu bukanlah sesuatu yang hina atau bahkan buruk. Segala sesuatu dapat diperbaiki dengan cara, belajar. Apa bisa menemukan cita-cita setelah berkuliah? Mengapa tidak bisa?
Nah, sebelum berkuliah apapun kondisinya. Setidaknya sedikit ada gambaran kamu saat memilih jurusan yang tepat.
1.Yakinkan orangtuamu
Tak jarang nih, kamu harus berbenturan sama orangtua. Jika punya kaka yang terlebih dahulu kuliah tentu akan lebih mudah. Jangan lupa minta tolong kakakmu untuk bantu menjelaskan. Tak lepas dari budaya patriarki, mereka akan lebih percaya yang lebih tua.
Namun jika kamu anak pertama, kamu harus yakin dulu dengan diri sendiri dan pilihan kamu. Lalu yakinkan orangtua dengan alasan yang rasional dan bahasa serta cara yang tepat. Jangan takut.
2.Pastikan mimpimu
Wajar nggak sih di usia menjelang 20, tetapi kamu masih belum tahu apa mimpinya alias cita-cita?. Ya wajar saja, semua bisa terjadi. Saat hal ini terjadi pada dirimu, jangan kuatir dan panik berlebihan. Kamu dapat merenung, meminta saran kepada orang terdekat. Dan satu-satunya pilihan logis yang dapat dilakukan dengan mempertimbangkan segala baik dan buruknya saran sekitar, harus yakin dan memilih satu yang bisa menuntun dirimu menuju mimpi. Misalnya pilihanmu setidaknya dekat dengan keinginan atau hobi.
3.Ketahui kemampuan diri
Kemauan dan kemampuan, terkadang tak seiring sejalan. Kamu inginkan A ternyata kemampuan berkata B. Meski hanya beda tipis, jika keinginan tak tergapai tentu ada rasa tak puas. Nah, saat memilih jurusan juga kamu harus kenali mana kemauan dan kemampuan. Jika kemauan sesuai dengan kemampuan, kamu jelas orang yang sangat beruntung. Tetapi jika tidak, tetap beruntung karena akan banyak pelajaran yang kamu dapatkan seiring proses.
4.Prospek jurusan yang kamu tuju
Usia kamu masih sangat belia saat akan kuliah tetapi kamu dipaksa untuk menentukan dan memilih sesuatu yang berdampak bagi masa depanmu. Jika kamu benar-benar buta, jangan ragu bertanya agar terang. Namun jika kamu sangat yakin, namun lingkungan berkata prospeknya tidak begitu baik, jangan percaya seutuhnya. Tetaplah ambil keinginan apalagi jika sesuai dengan potensimu. Percayalah bahwa prospek tak serta merta membuatmu akan sukses. Namun keinginan dan kemauan serta tekad yang kuat bisa, jangan lupa bulatkan keyakinan.
5.Lepaskan rasa takut
Orang sangat wajar takut akan sesuatu yang belum diketahui. Meski kedengaran konyol, namun ini respon alami dari sensor otak manusia. Jangan menakut-nakuti diri sendiri dengan sesuatu yang belum pasti. Justru harus meyakinkan diri dan berani lepas dari kungkungan rasa takut. (jow)