Dalam film seri “X-Men”, sebuah sekolah yang dipimpin Profesor X menjadi rumah bagi banyak superhero mutan. Mereka diceritakan mengalami mutasi gen-X yang memberikan kemampuan khusus melebihi homo sapiens pada umumnya.
Tentu cerita itu hanya fiksi, tetapi bukan berarti mutasi genetika tidak pernah terjadi di kehidupan nyata. Berikut ini 5 mutasi gen yang bisa terjadi di dalam tubuh manusia dan menjadikan manusia memiliki kemampuan super, seperti dilansir jadiBerita dari Business Insider, Senin (5/6/2017).
1. ACTN3 dan varian pelari super
Kita semua memiliki gen yang dinamakan ACTN3. Varian dari gen ini dapat membantu tubuh membuat protein spesial yang dinamakan alpha-actinin-3. Protein ini mengendalikan serat otot yang dibutuhkan untuk bergerak dengan cepat.
Sebuah studi pada tahun 2008 menemukan bahwa sangat sedikit atlit atau pelari cepat yang memiliki dua salinan ACTN3 yang cacat. Para peneliti pun menjuluki gen tersebut “gen olahraga”.
Sayangnya, sebanyak 18 persen dari manusia di dunia memiliki dua salinan ACTN3 yang cacat sehingga produksi protein untuk kecepatan kontraksi otot menjadi terhambat.
2. hDEC2 dan mutasi tidur super
Kebanyakan manusia dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam dalam satu hari. Namun beberapa orang memiliki kemampuan untuk hanya tidur selama empat jam tanpa merasa lelah.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science pada tahun 2009, kemampuan untuk pulih kembali dengan istirahat yang sedikit terkait dengan mutasi gen tertentu, salah satunya adalah gen hDEC2.
3. TAS2R38 dan varian perasa super
Sekitar satu dari empat populasi manusia di dunia adalah perasa super. Mereka merasakan makanan lebih intens daripada manusia biasa sehingga lebih sering memasukkan susu dan gula ke dalam kopi pahit dan menghindari alkohol.
Para peneliti menduga alasan reaksi intens mereka terhadap rasa telah diprogram di dalam gen, khususnya gen pengecap rasa pahit yang disebut TAS2R38. Varian yang bertanggung jawab untuk perasa super dikenal sebagai PAV, sedangkan varian untuk kemampuan mencicipi di bawah rata-rata disebut dengan AVI.
4. LRP5 dan tulang super kuat
Sekelompok peneliti telah mengindentifikasikan sebuah mutasi genetik pada gen LRP5 yang mengatur kepadatan mineral tulang. Sejauh ini, variasi LRP5 terjadi pada anak-anak pengidap osteoporosis primer dan sindrom osteoporosis-pseudoglioma.
Namun, mutasi yang berlawanan pada LRP5 bisa memiliki efek yang sebaliknya dan membuat tulang beberapa orang menjadi sangat padat sehingga tidak bisa dipecahkan.
5. CETP dan kolesterol rendah
Apa yang kamu makan memang akan berpengaruh pada tinggi rendahnya kolesterol. Namun, jangan lupakan faktor genetika yang juga berperan besar dalam mengatur kadar kolesterol di dalam tubuh.
Mutasi pada gen yang memproduksi cholesteryl ester transfer protein (CETP) bisa menyebabkan kekurangan protein tersebut. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Preventative Medicine menghubungan kekurangan ini dengan peningkatkan kolesterol baik, HDL, yang membantu membawa kolesterol ke hati sehingga bisa dikeluarkan dari dalam tubuh dan menurunkan tingkat kolesterol secara umum.
Penelitian juga menemukan prevalensi penyakit jantung koroner yang lebih rendah pada orang yang kekurangan CETP. (tom)