Tim riset SMA Unggul Del, Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara, mengirimkan eksperimen pembuatan tempe ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Eksperimen itu ditumpangkan ke dalam wahana antariksa Dragon yang meluncur di Pusat Antariksa Kennedy, Amerika Serikat, Minggu 4 Juni 2017 waktu Indonesia.
Menurut mentor para murid yang tergabung dalam penelitian itu, Del Ari Raharja, eksperimen pembuatan tempe yang dikirim ke luar angkasa itu untuk melihat pengaruh fermentasi ragi terhadap kedelai dalam pembentukan tempe.
“Eksperimennya dilakukan di ISS, yang mana kondisinya microgravity atau nyaris zero gravity,” kata Ari seperti dikutip dari Dreamcoid, Rabu (14/6/2017).
Selama di ISS, kata Ari, eksperimen pembuatan kedelai itu akan dipantau melalui mikrolab yang dikontrol dengan bahasa pemograman khusus.
“Siswa-siswa SMA Unggul Del telah merancang bahasa pemograman yang secara otomatis akan menjalankan mikrolab itu. Jadi semua eksperimen dikontrol dari bumi,” ucap dia.
Selama 30 hari eksperimen, data-data dari ISS itu dapat diakses oleh para siswa di Laguboti. “Data-datanya bisa diakses dari sini (sekolah)” ujar dia.
Eksperimen ini sebetulnya merupakan proyek lanjutan SMA Unggul Del dengan Quest Institute di Valley Christian High School, San Jose, California, Amerika Serikat, pada 2016. Proyek itu bekerja sama dengan NASA.
Pada 2016, siswa SMA Unggul Del mengirimkan eksperimen awalan mengenai pertumbuhan ragi di luar angkasa. Eksperimen itu membuka jalan untuk mengembangkan eksperimen lanjutan mengenai pertumbuhan tempe di luar angkasa.
Perangkat eksperimen ilmiah ini dirancang dan dibuat oleh 10 siswa SMU Unggul Del, antara lain Theodora Mega Putri Lumban Gaol, Putry Yosefa Siboro, Afner Sirait, Arico Liberty Setiawan Sembiring, Oliver Danofan Nainggolan, Rejoel Mangasa Siagian, Matthew Addrian Silalahi, Ronaldo Simatupang, Ruth Johana Hutagalung, dan Stanley Martin Siagian.
Kelompok siswa ini merancang eksperimen mereka di bawah bimbingan Eka Trisno Samosir dan Ari Raharja. (tom)