Bukan dari Buah, Rujak Unik Asal Aceh Ini Terbuat dari Batok Kelapa

Hutomo Dwi

Lazimnya rujak terdiri dari aneka buah, seperti mangga atau nanas. Namun, ada satu rujak yang cukup unik dari Aceh. Keunikannya adalah rujak ini tak terbuat dari beraneka ragam buah, melainkan terbuat dari batok kelapa.

Rujak unik ini bisa ditemukan di lintas jalur Banda Aceh – Medan, tepatnya di kilometer 23,5 Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Rujak Batok Kelapa atau yang dalam bahasa Aceh disebut dengan Lincah U Groh, selalu menjadi penyegar setelah lelah melakukan perjalanan jauh termasuk dalam suasana arus balik Lebaran.

Saat musim arus balik Lebaran, gerai rujak U Groh alias rujak batok kelapa menjadi destinasi istirahat yang dipilih para pemudik. Di sini pengunjung bisa menikmati rujak U Groh yang menyegarkan, plus juga pemandangan persawahan yang menyejukkan.

Rujak batok kelapa (Wasatha)

Batok kelapa muda dikerik dan dicuci, lalu dicampurkan dengan bumbu rujak dan diberi perasan air jeruk nipis. Rasa lelah yang dirasakan selama perjalanan otomatis jadi hilang setelah menikmati rujak U Groh.

â??Ini pertama kali saya menikmati rujak batok kelapa ini. Rasanya sangat menyegarkan, bisa dibayangkan lelahnya melakukan perjalanan selama 5 jam, terbayar dengan rasa rujak yang nendang begini,â? ujar Dahlan, pemudik yang melakukan perjalanan balik ke Banda Aceh, seperti dikutip dari Kompascom, Kamis (20/7/2017).

Hal yang sama juga diungkapkan Haris, penikmat lainnya rujak U Groh. Menurutnya perjalanan balik dengan menggunakan sepeda motor cukup melelahkan. Kedai rujak U Groh bernama Aneuk Garuda ini menjadi rest area yang tepat untuk beristirahat dan menikmati camilan yang menyegarkan.

Rujak batok kelapa (Tribunnews)

Pemilik gerai rujak U Groh, Suwardi, mengaku sudah berjualan rujak sejak tahun 2007. Awalnya ia hanya ingin coba-coba memakan batok kelapa muda yang diberi perasan jeruk nipis dan campuran cabe rawit. Ternyata rasanya cukup segar. Ia pun menjadikan batok kelapa muda ini sebagai menu andalan rujak di kedainya. â??Iya, awalnya coba-coba sendiri saja, dan ternyata rasanya enak, dan ini khas kami sendiri,â? jelas Suwardi.

Harganya pun sangat sesuai dengan kantong, hanya Rp 10 ribu per mangkuk. Begitu banyaknya peminat rujak U Groh di musim arus balik dan libur Lebaran, Suwardi bisa menghabiskan seribu butir kelapa muda dalam sehari. â??Bahkan sering juga kehabisan bahan baku kelapa muda untuk memenuhi permintaan pengunjung. Apalagi kalau sudah sore, kami sering kehabisan kelapa dan tidak bisa menyajikan rujak batok kelapa kepada pengunjung,â? tuturnya.

Tak hanya makan di tempat, pengunjung juga banyak yang menjadikan rujak U Groh sebagai camilan di perjalanan. Selain rujak U Groh, Suwardi juga menyediakan rujak buah dan air kelapa muda.

Berikut videonya.

(tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.