Kehadiran Menteri Susi Pudjiastuti yang mengubah peta kebijakan kelautan dan perikanan di Indonesia telah menuai atensi publik. Apalagi, salah satu kebijakan Bu Susi adalah menenggelamkan kapal yang masuk wilayah Indonesia dan mengambil ikan tanpa izin. Langkahnya ini bisa dibilang cukup berani, bahkan kontroversial.
Selain Bu Susi, sosok lain yang selalu berada di sampingnya juga menarik perhatian, terutama kaum adam. Dia adalah Fika Fawzia, asisten pribadi Bu Susi. Fika berkisah awal ketika niatnya ingin membantu Menteri Susi. Kala itu, Fika yang sedang bekerja dengan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangunsubroto sempat ‘nyeletuk’ keinginannya untuk membantu.
“Jadi dua tahun lalu saya bersama Pak Kuntoro Mangunsubroto tengah menonton pelantikan Ibu Susi. Saya cuma bilang sama Pak Kuntoro, ‘Pak Kun, sepertinya kita harus bantu.’ Yang saya maksud dengan kita itu Tim UKP4 yang dulu. Tapi Pak Kun diam saja tidak merespon,” tutur Fika seperti dikutip dari Hukumonlinecom, Selasa (30/1/2018).
Celetukan Fika itu rupanya disampaikan langsung oleh Kuntoro kepada Susi. Satu hari pasca Susi dilantik, Fika Fawzia menerima telepon langsung dari Menteri Susi Pudjiastuti. “Bu Susi telepon saya dengan suaranya yang berat begitu. ‘Halo, kamu katanya mau bantu saya ya? Udah kamu ke kantor aja, kita ngobrol bareng.’ Setelah ngobrol, Bu Susi langsung ‘nembak’ saya. ‘Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk saya?'” kisah Fika.
“Saya bilang apapun yang Ibu minta, saya akan bantu sebisa saya. Saya akan bantu supaya struktur kebijakan yang Ibu buat bisa lebih dimengerti orang,” Fika menuturkan awal komunikasinya dengan sosok Menteri fenomenal Susi Pudjiastuti.
Fika menjelaskan bahwa ia nggak pernah melamar pekerjaan, tetapi selalu ditawari atau berdasarkan rekomendasi dari orang-orang penting yang pernah bekerja dengannya. “Sejujurnya saya tidak pernah mengajukan diri untuk mendapatkan pekerjaan selama ini. Selalu ditawari atau berdasarkan rekomendasi dari orang. Berarti setidaknya saya melakukan hal yang benar. Setidaknya mandat yang diberikan, saya lakukan sebaik-baiknya. Jadi kalau ternyata ada orang lain yang recognize, itu ya bonus. Makanya saya bilang saya ini beruntung,” ujarnya.
Nama Fika Fawzia sendiri bukanlah nama yang asing di kalangan pejabat teras yang dipercaya memegang jabatan-jabatan penting. Sebelum menjadi tangan kanan Susi Pudjiastuti, Fika Fawzia pernah dipercaya untuk bekerja membantu sederet nama orang penting. “Saya dulu pernah bekerja dengan Pak Kuntoro Mangunsubroto (Mantan Kepala UKP4), pernah bekerja dan kenal dengan Mas Ota (Mas Achmad Santosa) sejak saya dulu di ICEL, pernah juga bekerja dengan Pak Heru Susetyo (Mantan Kepala REDD), dengan Pak William Sabandar sebelum menjadi Kepala PT MRT saya juga pernah bekerja dengan beliau,” tuturnya.
Ketika ditanya bagaimana ia bisa mendapat kepercayaan itu, Fika menjawab lugas bahwa disamping bekerja keras, yang nggak kalah penting untuk dilakukan adalah dengan membangun jaringan. “Selain bekerja keras, networking juga sangat penting. Tetapi jangan cuma image-nya doang, tetapi kita nggak bisa kerja. Sebagian teman-teman yang lain mungkin lupa, hanya bekerja keras saja tetapi nggak membuat orang lain untuk recognize achievement mereka,” ujarnya.
Fika memang sangat diandalkan oleh Menteri Susi, khususnya berkaitan dengan persoalan hukum dan kebijakan. Maklum, latar belakang pendidikannya memang mendukung untuk itu. Fika menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) selama empat tahun. Ia menyandang gelar sarjana hukum pada 2008.
Meski saat itu ia mengambil program kekhususan Hukum Bisnis, ia mengaku juga memiliki ketertarikan terhadap hukum lingkungan dan administrasi negara. Hal inilah yang membuatnya tertarik untuk melanjutkan studi di bidang kebijakan publik pada tahun 2010-2012 di Lee Kuan Yew, School of Public Policy, National University of Singapore.
Ketertarikannya pada bidang ilmu hukum dan kebijakan publik, membuat Fika menekuni beragam latar profesi. Sebelum bekerja di ranah kebijakan publik, ia pernah meniti karir private sector. Ia awalnya bekerja bekerja paruh waktu atau magang di kantor pengacara terkenal Hadiputranto Hadinoto and Partners (HHP). Ia juga sempat pula magang di NGO berbasis penelitian seperti ICEL (Indonesian Center for Environmental Law) dan CETRO (Center for Elektoral Reform).
Setelah lulus kuliah, pekerjaan pertamanya adalah tawaran proyek REDD+ untuk kawasan Asia Tenggara atas kerjasama dengan Deutsche Geselleschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), sebuah development agency yang berbasis di Jerman. Sebelum akhirnya ia bergabung dengan UKP4 bersama Kuntoro Mangunsubroto, yang menjadi perantara untuk kemudian bekerja membantu Susi Pudjiastuti di KKP.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang Fika, bisa langsung kepoin akun Instagramnya, @ffawzia07, dimana kamu bisa melihat aktivitasnya sehari-hari. (tom)