Teknologi AI dan Machine Learning: Bisa Bikin Lagu dan Terjemahkan Bahasa Hewan

Hutomo Dwi

Ilustrasi AI (Pixabay)

Kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) serta teknologi machine learning mungkin belum biasa terdengar di telinga para penggiat teknologi 3 atau 4 tahun yang lalu. Tetapi kini, hampir semua perusahaan yang berbasis teknologi berlomba-lomba untuk dapat memanfaatkan potensi dari kedua hal tersebut. AI dan machine learning kini telah mengubah cara bisnis untuk berinteraksi dengan konsumen.

Selain untuk bisnis, ternyata AI dan machine learning bisa digunakan untuk hal lainnya yang lebih unik. Berikut ini penggunaan unik dari AI dan machine learning.

1. Bikin lagu

Alex Da Kid (One)

Penggunaan machine learning untuk menciptakan lagu ini dilakukan oleh Alex Da Kid, seorang produser musik dan juga peraih nominasi Grammy Awards.

Alex menggunakan platform cognitive computing IBM Watson untuk membuat lagu dalam album terbarunya. Watson itu digunakan untuk menganalisis komposisi lagu-lagu pada tangga lagu Billboard selama lima tahun terakhir, termasuk juga artikel koran, skrip film, dan komentar di media sosial. Alex ingin memahami perasaan dan emosi di setiap periode waktu agar dapat meningkatkan proses kreativitasnya.

“Watson berhasil mengumpulkan jutaan percakapan, headline koran, dan memberikan saya ide bahwa perasaan manusia sangat mudah berubah dalam lima tahun terakhir,” katanya seperti dikutip Forbes, Rabu (28/2/2018).

Dengan bantuan Watson, Alex meluncurkan single berjudul “Not Easy” yang bercerita tentang patah hati, dengan berkolaborasi bersama X Ambassadors, Elle King, dan Wiz Khalifa. Terbukti, lagunya menduduki peringkat empat dalam chart iTunes.

Alex juga memanfaatkan Watson Beat, algoritma machine learning dari IBM yang mampu mempelajari musik lintas generasi, untuk membuat lirik musik dan menawarkan elemen musik yang berbeda. Watson Beat juga dapat menggali data dari beragam lagu untuk mengetahui nada-nada yang ingin didengarkan oleh penikmat musik ataupun yang dapat menginspirasi musisi.

“Musisi akan menggunakan kecerdasan buatan (dan machine learning) untuk memahami apa yang diinginkan pendengar, membantu memprediksi lagu mana yang akan sukses, membuat lagu untuk pendengar yang spesifik, dan bahkan mendorong proses kreatif ke tingkat yang lebih lanjut,” pungkas Alex.

2. Menterjemahkan bahasa hewan

Ilustrasi manusia dan hewan (Pixabay)

Fungsi lain dari machine learning yang nggak kalah unik adalah untuk menterjemahkan bahasa hewan. Ahli perilaku hewan, Profesor Con Slobodchikoff, berharap penelitian beserta temuan dari akademisi lain akan memungkinkan manusia dan hewan peliharaannya berbicara menggunakan ‘pet translator’ atau ‘penerjemah hewan peliharaan’. Profesor telah mempelajari rekaman anjing yang melakukan beberapa perilaku – termasuk menggonggong, menggeram dan melolong – kemudian memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk memahami komunikasi mereka.

Ia berharap dengan menggunakan machine learning, komputer akan bisa memberi tahu manusia apa arti dari geraman anjing atau goyangan ekornya. Ia juga mengatakan, manusia akan lebih siap menghadapi hewan di masa depan jika mereka tahu persis apa yang mereka inginkan.

Kemajuan teknologi sudah membawa kita ke tingkat yang sangat tinggi. Semoga saja teknologi ini bisa membantu kita untuk hidup lebih baik lagi, dan jangan sampai disalahgunakan untuk menghancurkan kehidupan manusia.

3. Mobil tanpa sopir

Mobil tanpa sopir (Engadget)

AI juga berguna untuk menciptakan teknologi mobil tanpa sopir. Yang baru-baru ini mengembangkan AI untuk mobil tanpa sopir ini adalah Apple. Director of Artificial Intelligence Research Apple Ruslan Salakhutdinov mengungkapkan lebih banyak hal tentang pencapaian riset tim mobil otonom Apple.

Sebagai permulaan, pihaknya mengaku telah membuat sebuah sistem yang menggunakan kamera onboard untuk mengidentifikasi objek bahkan dalam situasi yang sulit, seperti saat tetesan air hujan saat menutupi lensa. Teknologinya diklaim mampu memperkirakan posisi pejalan kaki bahkan saat mereka terhalang oleh mobil yang diparkir.

Kemudian pencapaian lainnya termasuk memberikan arahan mobil melalui lokalisasi dan pemetaan secara bersamaan, membuat peta 3 dimensi yang terperinci menggunakan sensor mobil. Nggak  ketinggalan juga mengembangkan sistem pengambilan keputusan dalam situasi darurat, misalnya, pengguna jalan yang tiba-tiba menyebrang, atau kendaraan yang berhenti mendadak.

4. Bikin burger

Robot Flippy (Miso Robotics)

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Miso Robotics, resmi memperkenalkan bentuk final dari Flippy, robot yang mampu memasak burger. Di dalam Flippy tersemat AI yang mampu membedakan keju, roti, hingga daging yang sudah matang atau belum.

Flippy sendiri akan memulai debutnya di outlet CaliBurger, restoran cepat saji yang berasal dari Pasadena, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini juga merupakan salah satu investor dari startup teknologi tersebut. CEO Miso Robotics, David Zito, juga menyebut CaliBurger memiliki peranan dalam menginspirasi Flippy untuk kemampuan membalik daging burger.

5. Asisten pribadi

Ilustrasi Jarvis versi Mark Zuckerberg (Uaet10)

Mark Zuckerberg (CEO Facebook) tahun 2016 lalu memamerkan Jarvis, sistem kecerdasan buatan yang ia kembangkan sendiri berdasarkan aneka platform dan tool yang pernah dibuat oleh tim engineering Facebook. Nama Jarvis tentu saja diambil dari karakter asisten pribadi digital Tony Stark di film “Iron Man”. Zuckerberg terinspirasi dari film itu dan berambisi untuk membuat Jarvis versi custom untuk dirinya sendiri.

Tugas utama Jarvis versi Zuckerberg adalah untuk mengendalikan hal-hal yang berada di dalam rumah pribadinya di Palo Alto, Amerika Serikat. Beberapa hal yang sudah dapat Jarvis lakukan antara lain menyalakan dan memadamkan lampu, mengatur tingkat keterangan cahaya lampu, menyalakan perangkat elektronik (TV, AC, dan sebagainya), memilih dan memutar musik, hingga mengenali tamu dan membukakan pintu.

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.