Nasib orang nggak ada yang tahu. Ada yang biasa saja namun mendadak kaya, begitu juga sebaliknya, ada yang awalnya kaya tiba-tiba jatuh miskin. Hal ini juga terjadi pada seorang pemuda bernama David Wijaya.
Sebelumnya David Wijaya nggak pernah menyangka bahwa hobi menggambarnya bisa jadi sumber penghasilannya saat ini. Cowok asal Medan ini awalnya hanya coba-coba untuk membuat kartu ucapan dan mengkreasikannya dengan gaya doodle art. Namun ternyata kartu ucapannya tersebut cukup diminati dan mulai datang beberapa pesanan kreasi doodle art secara custom atau sesuai keinginan dari pemesan. Dari hasil coba-coba tersebut, David kemudian memperluas pasarnya dengan memasarkan hasil kreasinya secara online
“Di tahun 2016 saat saya mulai serius menekuni doodle art, sedang booming semuanya serba online. Saya kemudian coba untuk buka akun di Tokopedia dan mulai memasarkan produk DWS Kellington di sana,” cerita David seperti dikutip dari Tribunnewscom, Kamis (29/3/2018). “Ternyata coretan tangan saya ini disukai banyak pelanggan. Bersyukur sekali, karena sekarang bukan cuma jadi sumber penghasilan, tapi juga bisa bikin bangga orang tua,” lanjutnya.
David bercerita bahwa saat itu ia sama sekali nggak ada gambaran bagaimana cara memasarkan produknya secara online. Maklum, ini merupakan usaha pertama bagi David. “Setelah saya jalani, ada banyak pelajaran baru yang saya dapatkan dalam memasarkan produk secara online. Saya belajar bagaimana menemukan angle foto yang menarik sehingga menonjolkan produk saya, menjawab pertanyaan calon pelanggan dengan ramah, dan yang paling penting adalah disiplin dalam pengiriman produk ke pelanggan,” ucap David.
Keberhasilan David memasarkan produk doodle art bukan tanpa halangan. Ini bisa dikatakan sebagai langkah nekat. Cowok berkacamata ini meraih gelar cumlaude dengan IPK 3,98 dan telah mendapatkan tawaran pekerjaan tetap bahkan beasiswa untuk meraih magister di sebuah universitas swasta di Medan. Tetapi, ia memutuskan untuk menekuni bisnis doodle art yang kini telah mampu memberikan penghasilan bulanan terbilang cukup fantastis. “Omzetnya Rp5 juta-Rp10 juta dalam sebulan,” ujarnya.
Dari situ dia kemudian memperkerjakan 2 orang pegawai untuk membantunya dalam produksi. Penghasilan ini bisa melonjak hingga 2 kali lipat pada momen-momen tertentu, seperti Hari Valentine, Natal dan momen istimewa lainnya.
“Awalnya sempat banyak sekali hambatan untuk saya memulai bisnis ini. Orang tua inginnya saya bekerja di perusahaan besar yang sudah terjamin masa depannya, belum lagi melepaskan kesempatan beasiswa dan tawaran pekerjaan dan pertimbangan lainnya,” ucap David. “Tetapi, hambatan itu juga yang kemudian membuat tekad saya makin kuat, saya ingin mandiri dan membuktikan kepada orang tua saya bahwa bisnis ini bisa berhasil dan membuat mereka bangga.”
Untuk membuktikannya, David kemudian mulai brainstorming untuk mengembangkan produknya. Pada awalnya, DWS Kellington hanya menjual kartu ucapan, namun kini terus berkembang hingga lebih banyak produk, yakni bingkai foto, tumbler, tas, sticky notes memo dan casing smartphone.
Dalam perjalanan bisnisnya bersama dengan DWS Kellington, David memiliki banyak cerita. Termasuk dalam hal menangani pelanggan. Ia bercerita pernah suatu ketika ia mendapatkan pesanan dari Puteri Indonesia Lingkungan Hidup 2016, Sarah Desideria. “Ketika dapat pesanan ini saya kaget, kok fotonya pake selempang Puteri Indonesia. Saya jadi penasaran apa benar yang pesan ke saya ini benar Puteri Indonesia. Akhirnya saya coba stalking, dan ternyata benar fotonya sama, haha,” cerita David sambil tertawa.
David melanjutkan ketika ia akhirnya tahu bahwa itu adalah pesanan dari Puteri Indonesia, ia merasa sangat gugup sekaligus semangat. “Wah pengerjaan frame photo pop art yang biasanya saya kerjakan dalam waktu 15 menit itu bisa sampai 2 jam, karena saya gugup luar biasa. Saya gunting dan tempel gambarnya dengan hati-hati sekali, agar jangan sampai salah, terlipat, miring dan sebagainya. Pertama kali itu saya mengejakan pesanan dengan perasaan deg-deg luar biasa,” kenangnya sambil tersenyum.
Hasil kreasinya ternyata berbuah manis, Sarah Desideria melalui akun Instagramnya mengungkapkan apreasiasinya atas produk DWS Kellington dan mengunggahnya dalam Insta story yang mencantumkan namanya. Menurut David, pengalaman ini jadi salah satu pemanis yang mengiringi perjalanan bisnisnya.
“Semua cerita-cerita ini saya jadikan sebagai penyemangat saya sekaligus motivasi untuk membuat kreasi yang lebih bagus dan beragam, sehingga semakin banyak masyarakat yang tau tentang produk saya,” ucap David.
Kesuksesan yang David raih saat ini nggak lantas membuatnya berpuas diri. Ia ingin menantang dirinya untuk dapat mencapai yang lebih besar lagi. Jika saat ini ia sudah mampu mempekerjakan 2 orang karyawan, ia harap ke depan berkah dari usahanya ini nggak hanya dinikmati oleh dirinya sendiri, tetapi juga dapat dibagikan kepada mereka yang kurang beruntung.
Semoga David bisa mewujudkan mimpi mulianya itu. Sukses terus untuk David. (tom)