Zaman dulu, untuk bisa melamar pekerjaan, maka kamu harus datang langsung ke kantor atau perusahaan yang mau kamu lamar serta membawa CV dan surat lamaran kerjanya yang sudah dicetak atau di-print. Kini, seiring kemajuan teknologi, semua jadi dibuat lebih mudah, karena kamu bisa langsung mengirim CV dan surat lamaran kerja kamu melalui e-mail atau surat elektronik (surel). Namun, sebelum mengirim CV lewat e-mail, ada baiknya kamu perhatikan 5 hal berikut ini.
1. Teliti syarat dan kriteria yang dibutuhkan
Sebelum melamar suatu pekerjaan, pastikan kamu telah membaca syarat dan kriteria yang dibutuhkan. Pahami posisi yang akan kamu lamar, apakah kamu layak dan mampu untuk menerima pekerjaan tersebut, atau apakah jenjang pendidikan dan keahlianmu sesuai dengan yang tercantum di info lowongan tersebut.
2. Pakai alamat e-mail yang terlihat profesional
Jika kamu ingin e-mail kamu terbaca oleh HRD, sebaiknya jangan menggunakan alamat surel yang alay, bikin mata sakit, apalagi sulit dibaca. Kalau sudah terlanjur membuat alamat e-mail alay, solusinya adalah buat e-mail baru dengan nama yang lebih sesuai.
3. Tulis judul di kolom subjek
Di kolom judul, sebaiknya kamu menuliskan tentang lowongan pekerjaan apa yang akan kamu lamar, seperti apa tujuan kamu melamar, dan untuk posisi mana kamu melamar pekerjaannya. Tulislah dua hal tersebut di judul e-mail dengan jelas dan singkat supaya pihak perekrut nggak bingung. Lebih jauh lagi, sebaiknya kamu menuliskan cover letter di badan e-mail, bukan melampirkan dokumen terpisah dengan CV. Secara sederhana, cover letter adalah surat yang menjelaskan isi maupun dokumen lain (termasuk lampiran) terkait lamaran kerja. Jika kamu menulis cover letter di badan e-mail, ada kemungkinan e-mail kamu bakal dibaca.
4. Lampirkan CV, Resume, dan Portofolio
Dalam lingkup dunia kerja di Indonesia, CV memegang peranan penting sementara resume kurang begitu populer penggunaannya. Resume adalah rangkuman pengalaman kerja, keahlian yang relevan, serta riwayat pendidikan seseorang yang ditulis dalam satu atau dua halaman saja. Sementara CV mengandung lebih banyak informasi yang nggak dijelaskan secara detail dalam resume, maka tak heran apabila porsinya lebih dari tiga halaman. Lalu portofolio adalah sarana memperlihatkan karya kepada pihak HRD. Portofolio nggak harus berbentuk dokumen, karena bisa juga berupa tampilan situs web. Portofolio seperti ini sangat cocok untuk para desainer grafis, fotografer, videografer, maupun programmer. Setelah semua berkas tersebut beres, beri nama tiap-tiap dokumen dengan jelas.
5. Amati jejak digital
Bukan rahasia apabila pihak perusahaan memeriksa akun media sosial para pelamar untuk sekadar melihat perilaku dan kebiasaan mereka di internet. Jadi, perhatikanlah setiap detail akun media sosial termasuk hal-hal yang kamu bagikan di timeline medsos kamu selama ini. Jejak digital mungkin nggak bisa hilang begitu saja, tapi masih bisa kamu sembunyikan supaya nggak terlihat oleh publik. Jangan sampai kamu menyesal ketika gagal diterima di perusahaan impian hanya karena terlalu sering membagikan informasi hoax dan kata-kata kasar lewat akun media sosial.
Itulah 5 hal yang harus kamu perhatikan sebelum mengirim lamaran kerja lewat e-mail. Semoga kamu bisa mendapatkan pekerjaan impian kamu. (tom)